Teruntuk Anak. Ingatlah Orang Tua Rela Berkorban Apa Saja Saat Membesarkanmu

Sebuah kisah membuat hati setiap anak akan merasakan kesedihan karena kelakuannya terhadap orang tua sendiri.

Ada seorang pria tua yang sudah berumur memutuskan tinggal bersama dengan anak laki-laki sulungnya. Anaknya tersebut sudah menikah dan mempunyai anak berusia lima tahun. Pria tua tersebut karena sudah faktor usia, tangannya sering gemetaran, penglihatan sudah semakin kabur, jalannya sudah tidak kuat seperti dahulu.

Suatu malam, saat sedang makan malam bersama keluarga anaknya, pria tua tersebut menjatuhkan gelas susunya sehingga membuat meja makan menjadi sedikit berantakan. Selain gelas susu, ia juga kesulitan makan karena tangannya sering gemetaran dan saat makan sedikit berantakan.


Apa yang terjadi ?
Menantu dan anak lelaki kandungnya agak merasa jengkel akibat kejadian tersebut. Anak lelakinya berkata kepada istrinya ‘Karena kejadian tersebut kita harus melakukan sesuatu terhadap ayah .’

Dan istrinya menjawab,
‘Kita tidak punya stok susu yang banyak untuk selalu ditumpahkan. Ayah juga sering berisik saat makan. Aku capek membersihkan makanan yang berserakan dilantai seusai makan’.

Dicapailah kesepakatan antara istri dan anak lelaki kakek tersebut.
Mereka akhirnya membuat sebuah meja makan yang kecil dan menempatkan disudut ruangan tidak jauh dengan ruang makan keluarga. Selain itu mereka berdua menyediakan gelas plastik, piring plastik untuk orang tuanya. Hal ini dilakukan agar saat gelas jatuh tidak pecah.

Hari demi berhari berlalu dimana orang tua mereka menghabiskan waktu untuk makan di meja kecil tersebut dengan diwaktu bersamaan anak, menantu dan cucunya makan di meja utama keluarga.

Suatu waktu ketika makan malam, menantu dan anaknya melihat orang tua mereka sedang makan. Terlihat jelas pria tua tersebut sedang kesedihan. Namun, apa yang terjadi. Anak lelakinya berucap, tidak ada lagi gelas dan piring yang jatuh dan pecah.

Malampun telah larut. Disaat siang hari pada saat jam istirahat kerja, anak lelaki pria tua tersebut pulang dari kantor dan didapati anaknya sendiri sedang sibuk bermain dengan mainan kebanyakan dari plastic seperti gelas, piring, sendok dan lain-lain. Ia pun bertanya, Nak senang mainnya, apa yang sedang kamu kerjakan ?

Anak kecil 5 tahun merupakan cucu dari pria tua tersebut menjawab dengan polos. ‘ Piring sama gelasnya aku siapin dan berikan untuk papa dan mama saat aku sudah besar nanti.’

Mendengar kata-kata dari anaknya sendiri, begitu menghujam pria tersebut. Ia begitu sedih karena merasa bersalah kepada Ayahnya dan ia pun menangis. Mulai hari itu, meja kecil untuk ayahnya disimpan. Kemudian ia bersama istrinya meminta maaf kepada ayahnya karena memperlakukannya seperti orang lain di rumah mereka.

Sejak hari itu, ayahnya sudah berkumpul dan makan bersama di meja makan keluarga. Bahkan ketika ayahnya menjatuhkan sendok, gelas sesekali atau makanan yang berserakan ia langsung membersihkan sendiri.

Sahabat, jadikanlah gambaran kisah tersebut sebagai renungan bagi pribadi sendiri. Adalah sudah kewajiban setiap anak untuk memperlakukan orang tuanya baik Ibu atau Ayah dengan baik saat mereka berusia lanjut. Ingatlah, saat kita masih kecil orang tua kita dengan tulus menjaga, merawat, memberi perhatian bahkan rela bertaruh nyawa demi anaknya tercinta. Maka, janganlah sama sekali membuat hati orang tua bersedih karena perbuatan kita.


Ya Allah, ampunilah kami karena telah lalai menjaga kedua orang tua kami, Ya  Allah sayangilah mereka seperti mereka menyayangi kami disaat kami kecil. Amin. Semoga bermanfaat, jazakumullah.

Sumber: Renungan Islam.com
Gambar Ilustrasi : http://www.dphotographer.co.uk

Ngeri Banget!! Jadi PNS Hasil Nyogok, Gajinya Haram Seumur Hidup

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr berkata,”Rasulullah saw telah melaknat orang yang memberi dan menerima suap.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Ibnul Arabi mengatakan bahwa suap adalah setiap harta yang diberikan kepada seseorang yang memiliki kedudukan untuk membantu atau meluluskan persoalan yang tidak halal. Al murtasyi sebutan untuk orang yang menerima suap, ar rasyi sebutan untuk orang yang memberikan suap sedangkan ar ra’isy adalah perantaranya. (Fathul Bari juz V hal 246)

Al Qori mengatakan ar rasyi dan al murtasyi adalah orang yang memberi dan menerima suap, ia merupakan sarana untuk mencapai tujuan dengan bujukan (rayuan). Ada yang mengatakan bahwa suap adalah segala pemberian untuk membatalkan hak seseorang atau memberikan hak kepada orang yang salah. (Aunul Ma’bud juz IX hal 357)


Suap adalah pemberian seseorang yang tidak memiliki hak kepada seseorang yang memiliki kewenangan (jabatan), baik berupa uang, barang atau lainnya untuk membantu si pemberi mendapatkan sesuatu yang bukan haknya atau menzhalimi hak orang lainnya, seperti pemberian hadiah yang dilakukan seseorang agar dirinya diterima sebagai pegawai di suatu perusahaan / instansi, agar anaknya diterima di suatu sekolah favorit / perguruan tinggi, pemberian kepada seorang guru agar anaknya naik kelas, pemberian hadiah kepada seorang hakim agar dia terbebaskan dari hukuman dan lainnya, walaupun fakta yang ada sebenarnya mereka semua tidak berhak atau tidak memiliki persyaratan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pemberiannya tersebut.

Al Hafizh menyebutkan suatu riawayat dari Farrat bin Muslim, dia berkata,”Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz meninginginkan buah apel dan ia tidak mandapati sesuatu pun dirumahnya yang bisa digunakan untuk membelinya maka kami pun menungang kuda bersamanya. Kemudian dia disambut oleh para biarawan dengan piring-piring yang berisi apel. Umar bin Abdul Aziz mengambil salah satu apel dan menciumnya namun mengembalikannya ke piring tersebut. Aku pun bertanya kepadanya tentang hal itu. Maka dia berkata,”Aku tidak membutuhkannya.” Aku bertanya,”Bukankah Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar menerima hadiah?” dia menjawab,”Sesungguhnya ia bagi mereka semua adalah hadiah sedangkan bagi para pejabat setelah mereka adalah suap.” (Fathul Bari juz V hal 245 – 246)

Suap merupakan dosa besar sehingga Allah swt mengancam para pelakunya, baik yang memberikan maupun yang menerimanya dengan laknat atau dijauhkan dari rahmat-Nya bahkan , sebagaimana diriwayatkan oleh An Nasai dari Masruq berkata,”Apabila seorang hakim makan dari hadiah maka sesungguhnya dia telah memakan uang sogokan. Apabila dia menerima suap maka ia telah menghantarkannya kepada kekufuran.” Masruq mengatakan barangsiapa yang meminum khamr maka sungguh ia telah kufur dan kekufurannya adalah tidak diterima shalatnya selama 40 hari. Namun apabila pemberian hadiah terpaksa dilakukan oleh seseorang kepada pejabat yang berwenang dalam permasalhannya untuk mendapatkan haknya atau menghilangkan kezhaliman atas dirinya maka hal ini dibolehkan bagi si pemberi dan diharamkan bagi si penerima.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa para ulama telah mengatakan,”Sesungguhnya pemberian hadiah kepada wali amri—orang yang diberikan tanggung jawab atas suatu urusan—untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan atasnya adalah haram, baik bagi yang memberikan maupun menerima hadiah itu, dan ini adalah suap yang dilarang Nabi saw.

Adapun apabila orang itu memberikan hadiah kepadanya untuk menghentikan kezaliman terhadapnya atau untuk mendapatkan haknya maka hadiah ini haram bagi si penerima dan boleh bagi si pemberinya, sebagaimana sabda Nabi saw,”Sesungguhnya aku memberikan suatu pemberian kepada salah seorang dari mereka maka dia akan keluar dengan mengepit (diantara ketiaknya) api neraka. Beliau saw ditanya,”Wahai Rasulullah saw mengapa engkau memberikan kepada mereka? Beliau saw menjawab,”Mereka enggan kecuali dengan cara meminta kepadaku dan Allah tidak menginginkan kau berlaku pelit.” (Majmu’ Fatawa juz XXXI hal 161) Perlakuan Terhadap Penghasilan dari Suap



Dikarenakan suap menyuap (sogok) adalah prilaku yang diharamkan maka penghasilan yang didapat pun bisa dikategorikan sebagai penghasilan yang haram. Didalam suap ini selain melanggar rambu-rambu Allah swt dalam mencari penghasilan, ia juga mengandung kezhaliman yang nyata terhadap orang-orang yang memiliki hak.

Ùˆَلاَ تَØ£ْÙƒُÙ„ُواْ Ø£َÙ…ْÙˆَالَÙƒُÙ… بَÙŠْÙ†َÙƒُÙ… بِالْبَاطِÙ„ِ
Artinya ; “dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil.” (QS. Al Baqoroh : 188)

Imam al Qurthubi mengatakan,”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711)

Untuk itu bagi seorang muslim hendaklah mencari nafkah dengan cara-cara yang dibenarkan syariat sehingga setiap rupiah yang didapatnya mendapatkan berkah dari Allah swt.

Keberkahan seseorang tidaklah ditentukan dari banyak atau sedikitnya harta yang dimilikinya namun dari halal atau tidaknya harta tersebut. Seberapa pun harta yang dimiliki seseorang ketika memang itu semua didapat dengan cara-cara yang halal dan dibenarkan syariat maka didalam harta itu terdapat keberkahan dari Allah swt.

Sumber: eramuslim.com/kabarnetizen
Gambar Ilustrasi merdeka.com

Jadikan Orang Tuamu Raja, Maka Rezekimu Juga Seperti Raja

Kedua orang tua sangat mungkin menjadi orang paling berjasa dalam hidup kita sang anak. Oleh karena itu, wajar bila di antara rezekimu, ada rezeki orang tuamu. Sedikit percikan dari artikel di bawah ini mungkin bisa membuat kita ingat untuk berterima kasih kepada orang tua, lebih penting lagi jika mereka masih berada di dunia. Setidaknya kita masih memiliki kesempatan untuk membahagiakan mereka. 

Ada sebuah kisah tentang Ummu Hamid yang pulang dengan hati cemas. Ternyata hari itu merupakan hari jatuh tempo pembayaran cicilan tempat tinggalnya. Ummu Hamid tahu bahwa pendapatan ia dan suaminya sangat terbatas, mungkin tidak menyanggupi tagihan rumah mereka. Nominalnya sendiri adalah dua ratus ribu rupiah, tetapi untuk dia nominal ini tergolong sangat besar. Ia tak bisa mengambil biaya dari anggaran lain karena hal yang lain ini lebih penting dan mendesak.

Ummu Hamid menunggu suami sembari menelepon sang ibu. Ia memang sudah sering menelepon ibunya sejak kuliah. Saat menelepon, ternyata ia juga baru tahu bahwa dana bulanan untuk kedua orangtuanya juga belum ditunaikan. Memang selama ini dia ikut membayar pengeluaran air, listrik, dan keperluan orang tuanya lainnya. Akan tetapi Ummu Hamid merasa bahwa banyak pengeluaran tak terduga akhir-akhir ini. Tak lama kemudian Ummu Hamid sempat berpikir bahwa biar saudaranya saja yang menanggung, toh dia sudah berjasa selama ini. Setelah tahu bahwa pikiran itu salah, dia langsung mengucap istighfar dengan cepat. Setelah menelepon ibunya, tanpa pikir panjang lagi ia mentransfer sejumlah uang kepada sang ibu. Disinilah istilah jadikan orangtuamu raja maka rezekimu seperti raja terlihat. Saat kesulitan seperti ini pun, Ummu Hamid masih berpikir untuk memberi nominal lebih bagi sang ibu.

Usai mentransfer, Ummu Hamid mengecek saldo rekeningnya dan ia cukup sedih karena nilai saldo untuk membayar tagihan rumah semakin sedikit. Ia berpikir cukup lama untuk tahu bagaimana dia mampu membayar cicilan rumah tersebut. Di satu sisi, ia tak menyesal telah memenuhi kebutuhan sang ibu. Di sisi lain, tak mungkin ia tak membayar cicilan karena ia pasti akan kena denda yang nominalnya cukup signifikan.

Bahkan di saat ini pun Ummu Hamid hanya bisa bermimpi memiliki rumah pribadi bersama keluarganya. Dengan rasa gelisah ini pun dia segera melakukan wudhu. Ia memang merasa bahwa pelarian paling tepat adalah shalat dua rakaat kepada Yang Maha Penyayang Allah SWT. Seusai salam, suaminya pun tiba di rumah. Keinginannya langsung menggebu-gebu untuk melaporkan hal tersebut kepada suami, tetapi sesuai ekspektasi ternyata Ummu Hamid berhasil menahan keinginan tersebut. Ia tahu bahwa suaminya pasti lelah setelah seharian bekerja, ia tak ingin menambah beban suaminya itu.

Tak disangka, suaminya mendapat rezeki dari kantor tempat ia bekerja. Ternyata ada seseorang yang pernah melakukan pinjaman kepada suaminya namun baru saja melunasi nilai tersebut hari ini. Sekali lagi, jadikan orangtuamu raja maka rezeki Anda akan seperti raja. Ummu Hamid yang mendengar kabar gembira ini sontak berteriak Allahu Akbar. Bahkan ia juga lupa dengan pinjaman yang dilakukan oleh orang tersebut. Yang lebih mengejutkan lagi, saat dia membuka amplop, ternyata nominalnya persis 200 kali lipat dari yang telah ia transfer kepada sang ibu.

Singkat cerita, akhirnya ia bisa melunasi cicilan rumahnya dan memiliki rumah impiannya. Jadi, jangan pernah remehkan ridha orang tua. Rahasia kunci sukses rezeki manusia adalah manusia yang bisa memuliakan orangtuanya seperti raja. Semoga bisa menjadi percikan yang menghangatkan hati kita semua.

Sumber http://hikmahterkini.blogspot.co.id
Gambar ilustrasi http://www.elmina-id.com

Manfaat Hujan-Hujan




Tahukan Anda manfaat dan keberkahan air hujan? Pernahkah anda hujan-hujanan? Sudahkah selama ini memanfaatkan air hujan sebagai air minum yang sangat berkhasiat? Bacalah ini dan praktekkanlah!! Insya Allah bermanfaat!!

Cobalah tampung air hujan, diamkan sebentar kemudian masukan ke dalam plastik bening. Setelah itu masukan ke dalam freezer kulkas. Beberapa jam setelah beku, lihatlah !! Ada banyak kristal-kristal indah di dalamnya. Mengapa? Ini menandakan air hujan adalah air yang sehat kaya oksigen.
Ternyata main hujan-hujanan sangat bermanfaat untuk kesehatan dan meminum air hujan menyempurnakannya. Air hujan juga ternyata bisa dijadikan sebagai bahan terapi untuk menghilangkan stress dan meningkatkan kesuburan kandungan, dan ini sudah banyak dipraktekkan oleh banyak wanita yang mendambakan kehamilan. Bagaimana caranya? Sebelumnya kita ketahui dahulu manfaat lain yang bisa diambil dari air hujan, diantaranya:

1. Menyehatkan dan membuat rambut bersinar
Dilansir dari Water Rhapsody, orang-orang Barat zaman dahulu percaya bahwa mencuci rambut dengan air hujan dapat membuat rambut jauh lebih sehat dan bersinar dan sains mampu menjelaskan ini. Dikutip dari Rainwater Connection, air yang turun dari langit ini memiliki kadar kenetralan PH yang hampir sempurna, bebas garam, dan bebas mineral yang buruk bagi rambut. Kalau difilter dengan rapi, air hujan menjadi materi paling netral yang dapat Anda gunakan untuk mencuci rambut.

2. Air hujan mengandung H2O2 ( Hidrogen Peroksida )
Air hujan juga mengandung H2O2 ( Hidrogen Peroksida ). H2O2 dapat dijadikan holistic healing atau “terapi pengobatan”. Ternyata sampai sekarang produk H2O2 yang ada di Indonesia masih impor. Padahal di dalam air hujan ada kandungan H2O2 ini ( bersifat anorganik )

3. Air Hujan mengandung unsur Nitrogen
Nitrogen merupakan faktor utama dalam penciptaan protein penting untuk penciptaan materi genetik dalam tubuh manusia. Nitrogen diperlukan untuk semua bentuk kehidupan.
Meminum air hujan memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan nitrogen, mendorong sintesis protein dan penciptaan senyawa dan asam amino yang mempengaruhi pertumbuhan, hormon, fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.

4. Menghilangkan bau amis.
Kalau kita habis makan ikan atau daging, terkadang bau amis pada telapak tangan sulit untuk hilang walaupun kita cuci tangan pakai sabun. Nah salah satu manfaat air hujan adalah dapat menghilangkan bau amis. Coba dan buktikan cuci tangan pakai air hujan, pasti bau amis pada jari tangan kita akan hilang meskipun tanpa menggunakan sabun

5. Menghilangkan toksin ( racun ) pada tubuh.
Larutkan garam pada air hujan segar, lalu rendamlah telapak kaki kita selama ± 15 menit. Lakukan secara rutin setiap kali turun hujan. Usahakan air hujan murni yang digunakan.
Ternyata aktifitas hujan-hujanan bisa juga untuk terapi stress baik bagi wanita maupun pria. Pola dasarnya adalah pengejutan system syaraf yang terletak dibawah jaringan kulit. Kalau kita hujan-hujanan selama 10 menit saja, maka ribuan butir air hujan akan memukul kita. Pukulan air hujan tersebut dapat mengejutkan ribuan system syaraf yang tersebar di seluruh tubuh. Berdiri atau duduklah di alam terbuka sambil terus merasakan butiran-butiran air hujan menyentuh kulit, berdoalah untuk ketenangan bathin. Rasakan kesegaran jiwa maupun raga setelah hujan-hujanan, lebih fress dan menenangkan.

6. Air Hujan Untuk Kesuburan Kandungan
Anda mendambakan keturunan dan ingin mencobanya? Silakan ikuti langkah-langkah berikut:
Tunggulah hujan berlangsung minimal 10 menit lamanya (Jangan lakukan di hujan pertama setelah kemarau), Lalu berdiri hujan-hujanan di alam terbuka menghadap kiblat dan air hujan yang turun langsung mengenai tubuh hingga benar-benar membasahi seluruh tubuh. (sangat dianjurkan untuk tetap menutup aurat)
Sementara anda hujan-hujanan, taruhlah wadah untuk menampung air hujan murni, air hujan murni adalah air hujan yang turun langsung dari langit tanpa perantara genting maupun talang.
Minumlah air hujan yang berhasil ditampung dengan terlebih dahulu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan keturunan. Minumlah air hujan secukupnya, tidak terlalu sedikit dan jangan berlebihan.
Lakukan teknik ini sampai hujan berhenti atau anda sudah merasa kedinginan.

Dalam pemanfaatan sehari-hari, dapat juga di pindahkan air hujan tersebut ke dalam tempat air, botol atau gelas. Agar menjadi lebih bersih dan lebih berkhasiat bisa endapkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, ambil setengah bagian air paling atas dan sisa airnya dibuang. Boleh langsung digunakan untuk mandi dan minum tanpa direbus atau bisa direbus sampai mendidih (seperti memasak air minum). Cobalah minum secara rutin sampai sekitar 20 liter dan rasakan manfaatnya untuk tubuh anda.
Mengapa air hujan bermanfaat dan baik kesehatan? Karena manusia adalah makhluk yang organik, kita tercipta dari tanah kemudian tanah itu akan subur dengan hujan. Jadi sekali lagi ditegaskan, dianjurkan kepada kaum wanita yang sulit memiliki keturunan untuk mandi hujan dan minum air hujan. Selain itu, saat hujan kita sebaiknya memperbanyak berdoa, termasuk berdoa meminta keturunan karena disaat hujan turun adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Mumpung masih musim hujan ayo hujan-hujanan. Silakan bagikan ke teman, semoga bermanfaat.

Sumber Facebook.com
Gambar ilustrasi http://cdn.klimg.com

Berhenti Merokok, Pria Ini Menabung Uang Rokoknya Hingga 30 Juta Untuk Daftar Naik Haji

Berhenti merokok bagi sebagian besar perokok bukanlah sesuatu yang mudah. Hal tersebut juga dialami oleh Sukamto (48) warga Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta.
Perlu niatan yang sangat kuat baginya untuk berhenti merokok karena sudah sejak duduk bangku SMP dirinya mulai belajar merokok.

Karena niatan yang kuat itu pula, ayah tiga orang anak yang tiap harinya bekerja sebagi PNS di lingkungan Pemda DIY tersebut mampu benar-benar berhenti merokok pada tahun 2003.
"Padahal dulu saat masih menjadi perokok, dalam sehari saya bisa menghabiskan rokok hingga dua bungkus," ungkap Sukamto saat ditemui di kediamannya, Minggu (25/1/2015).
Setelah berhenti merokok tersebut dirinya mempunyai inisiatif untuk menabung uang yang selama ini dialokasikan untuk membeli rokok.
Rutinitas tersebut dia lakukan terus tanpa terlalu disadarinya. Hingga pada tahun 2013 yang lalu uang yang dia tabung tersebut telah mencapai Rp30 juta.

"Saya sendiri agak terkejut, ternyata uang untuk beli rokok jika dikumpulkan jumlahnya cukup banyak. Padahal unag yang saya tabung tersebut hanya seharga satu bungkus rokok perharinya. Jumlahnya tentu semakin banyak jika uang yang saya tabungkan nominalnya setara dengan rokok dua bungkus seperti saat saya masih menjadi perokok," ungkapnya.
Uang rokok yang ditabungnya tersebut mengikuti harga rokok yang saat ini ada. Dari tabungan uang rokok tersebut, pada tahun 2013 Sumanto mampu mendaftarkan diri untuk beribadah haji.

Setelah mampu mendaftar haji, tak lantas membuatnya menghentikan kebiasaannya tersebut.
Saat ini uang rokok tersebut ditabungnya di sebuah investasi berjangka salah satu bank swasta.
Diceritakannya, berdasarkan perhitungan pihak bank, jika investasi dari uang rokok tersebut terus berjalan, pada tahun 2023 Sukamto bisa memperoleh uang hasil investasi hingga Rp70 juta.

Bagi Sukamto, masalah ekonomi bukanlah faktor utama baginya untuk berhenti merokok pada tahun 2003 tersebut. Masalah kesehatan dan kesadaraanya bahwa rokok dapat menggangu kesehatan keluarganya adalah faktor utama.
 
Sumber dan gambar http://www.catatancerdas.com

Fakta Menarik Bagi Kamu yang Tak Pernah Ganti Nomor HP Selama 5 Tahun

Sebagian orang memiliki nomor ponsel cantik menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Tak heran, orang mau membayar lebih untuk memiliki nomor ponsel cantik.
Namun, ada juga orang yang tak pernah ganti nomor ponsel dalam waktu lama.
Sebuah survei di lakukan di beberapa negara, antara lain China,Inggris, Amerika dan Korea Selatan.
Surve tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa mereka yang tidak mengganti nomor handphone selama 5 tahun, maka orang itu tergolong orang yang dapat dipercayai.

Mau atau alasannya kenapa?

Yuk simak 5 fakta menarik bagi kamu yang tak pernah ganti nomor handphone selama 5 tahun.

1. Setia
Bagi kamu yang tak pernah mengganti nomor handphone selama 5 tahun, sudah pasti kamu termasuk orang setia.
Dengan kata lain, jika kamu memiliki sesuatu entah itu barang ataupun pasangan, kamu akan bertahan lama. Meski di luar sana banyak pilihan yang lebih menarik.

2. Suka Bernostalgia
Fakta menarik kedua adalah kamu tergolong orang yang suka bernostalgia. Sebab, kamu masih berharap para sahabat yang telah lama menghilang karena alasan pekerjaan, pendidikan dan lain-lain akan dapat menghubungimu suatu saat nanti.

3. Tidak Punya Masalah dengan Orang Lain
Ini fakta paling masuk akal. Kita kerap mendengar jika orang yang hobi ganti-ganti nomor handphone termasuk orang yang bermasalah entah itu masalah hutang, masalah cinta, dan lain-lain.
Begitu pula sebaliknya. Jika kamu tidak punya masalah dengan orang lain, untuk apa mengganti nomor handphone.

4. Tidak Punya Hutang
Seperti yang dibahas pada poin sebelumnya, orang yang tidak punya hutang pada orang lain pasti tak akan mau mengganti nomor handphonenya.
Coba kalau dia punya hutang, pasti dia akan memilih menghindar supaya tak di telpon ataupun di kejar-kejar oleh penagih hutang tersebut.

5. Suka Menolong Orang Lain
Terakhir, kamu yang tak pernah ganti nomor handphone selama 5 tahun masuk dalam kategori orang yang suka menolong.
Pasalnya, kamu siap di telpon siapa saja, kapan saja untuk di mintai pertolongan dalam bentuk apapun. Kamu pun tak akan merasa direpotkan oleh orang lain yang sewaktu-waktu meminta bantuanmu.
Sumber http://diliputin.blogspot.co.id
Gambar llustrasi http://media.viva.co.id

SIAPA YG MENOLONGMU KESURGA ?

Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Ia juga berkata: “Maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain, begitu sampai di rumah. Pada hari itu juga, saat saya sedang menelphone salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam-diam di belakang saya. Saat saya berbalik, hampir saja membuatnya jatuh. "Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Saat saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus, ada berbisik, "malaikat akan menyabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, aku akan izinkan kau melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuberi lihat setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"

Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan jg ada yg tdk komentar apapun atas kepergianku,

Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit langsung pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.

Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai2 jenazahku meminta aku bangun, namun istriku menghalaunya. istriku pingsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sekacau itu. Lalu aku teringat betapa sering aku acuhkan panggilannya yg mengajakku mengobrol, aku selalu sibuk dengan hpku, dengan kolega2 dan teman2 dunia mayaku, lalu aku lihat anak2ku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka saat aku sedang asik dengan ponselku, saat mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.

lalu aku melihat beberapa hari sejak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak mendengar aku mendapatkan doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan karyawan lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon2 digrup, tanpa ada yg mbahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, aku melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes saat anak2ku bertanya dimana abah mereka? Aku melihat dia begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..

Puluhan hari sejak aku tiada
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua memutuskan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman2 kerja, tdk ada satupun yang mengunjungiku kekuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.

Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah bisa tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 masih ribut menanyakan kapan abahhnya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan aku datang.

Lalu bertahun tahun setelahnya
Kulihat istriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai keliatan guratan tua dan lelah diwajahnya, dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2, jangan lupa berdoa setiap sholat, lalu aku membaca tulisan disecarik kertas milik putriku malam itu, dia menulis.. "Seandainya saja aku punya abah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku, tidak akan aku lihat mamah sakit2an mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil abahku, aku butuh abahku Ya Allah.." kertas itu basah, pasti karena airmatanya..

Ya Allah maafkanlah aku..
Sampai bertahun2 anak2 dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, agar aku selalu berbahagia diakherat sana.
Lalu seketika,, aku terbangun.. Dan terjatuh dari dipan.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata aku cuma bermimpi..
Pelan-pelan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut di dekat tempat tidurnya, masih aku lihat airmata disudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang aku menghardik mereka..
“Anakku, abah sangat menyesal karena telah berlaku kasar padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh abah, tidak apa-apa. Aku tetap mencintaimu.”
“Anakku, aku mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.

Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku istriku, maafkan aku.

Air mataku tak bisaku bendung lagi.
Apakah kita menyadari bahwa jika kita mati besok pagi, perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman2 akan melupakan kita sebagai cerita yang sudah berakhir, beberapa masih menceritakan aib2 yang tidak sengaja kita lakukan. Teman2 dunia maya pun tak pernah membahas lagi seolah, aku tidak pernah mengisi hari2 mereka sebagai badut di grup.

Lalu aku rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak.. Aku matikan ponselku dan aku pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku..
keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka.
Semoga bermanfaat

 Sumber Facebook
Gambar Ilustrasi https://sayanythingblog.com

Pasti Akrab Dengan 15 Hal Ini, Jika Kamu Sensitif dan Gampang Menangis


Mungkin, kamu memang termasuk orang yang gak tegaan. Mudah tersentuh dan mudah meluapkan perasaan. Karena itulah kamu lebih gampang menangis dibandingkan orang-orang pada umumnya.
Sebenarnya, jadi orang dengan hati sensitif ini ada tantangannya tersendiri. Seni menangis-di-depan-umum-biar-gak-ketahuan-orang wajib kamu kuasai. Kalau sampai ketahuan, kamu pun sudah menyiapkan jawaban biar gak terlalu merasa malu. Hehehehe.
Sebagai orang yang mudah menangis, hal-hal apa lagi sih yang sering kamu rasakan selama ini? Baca artikelnya jangan nangis lho ya… :”))

1. Saat ada yang menyinggung perasaan, kamu tahu air mata sudah pasti akan menggenang. Daripada nangis di depan mereka, mending cepat-cepat pergi ke tempat yang ‘aman’.

buru-buru cari tempat yang aman
buru-buru cari tempat yang aman via www.intuitionallight.com
“Ih, kok kamu lelet banget sih!”
Seketika wajah kamu terasa menghangat, dan mata kamu mulai berkaca-kaca. Daripada mereka tahu nyali kamu berhasil dilumpuhkan dengan kata-kata semacam itu, mending cepat-cepat pergi mencari tempat yang aman buat menangis.

2. Ketika di jalan adapemandangan yang membuat kamu terenyuh dan ingin menangis, mending kamu pura-pura kelilipan aja deh!

Cuma kelilipan kok! via tumblr.com
Cuma kelilipan kok! via tumblr.com via the-following-blog.tumblr.com
Ada seorang kakek-kakek mendorong gerobak kacang rebus, dipikiranmu pun melintas kalau saja itu orangtuamu. Duh, air mata kamurasanya sudah siap melompat dari persembunyiannya. Tapi karena kamu ada di tempat umum, mendingan kamu pura-pura kelilipan debu, jadi ada alasan untuk kamu menyeka matamu yang sedikit basah.

3. Biasanya saat kecewa atau kesal, kamu bukannya marah-marah tapi justru menangis. Gak bisa marah, bisanya nangis… :(

Niatnya memang mau menumpahkan segala uneg-uneg, tapi kenyataannya kamu justru menangis sebelum meluapkan uneg-uneg yang kamu rasakan. Ya, mau gimana lagi? Udah bawaan dari sananya. Gak bisa marah, bisanya nangis…

4. Walaupun baru aja bercanda, kamu bisa jadi gak kuat pas mendengar lagu sedih. Yah, nangis lagi deh…

dengar lagu sedih, nangis...
dengar lagu sedih, nangis… via commons.wikimedia.org
Habis nangis ketawa, makan gula jawa
Tapi, kalau kamu justru kebalikan pepatah itu, habis ketawa kamu malah nangis. Soalnya, kamu habis menelan bulat-bulat lagu sedih yangmunculnya tiba-tiba. Lagunya bikin kamu merasa seperti bilangan pecahan, merasa bimbang dan tak utuh. Tsaaahhh~~~

5. Kamu pasti pernah tiba-tiba nangis tanpa sebab. Dan saat ditanya kenapa, kamu terlalu malu buat menjawabnya.

Teman: “Loh. Dit, kenapa nangis?”
Kamu: “Itu, anu (sambil sesenggukan) ikan mas koki kesangan aku hilang…” (lalu kembali nangis dengan histeris)
Teman: (cuma bisa bengong bayangin kenapa ada orang yang bisa nangis gara-gara ikan mas koki)

6. Sifat yang gampang nangis salah satunya menandakan kalau kamu mudah merasa nyaman sama orang lain.

dikit-dikit nangis...
dikit-dikit nangis… via www.chainimage.com
Kamu memang bukan hanya mudah nangis, tapi kamu juga mudah merasa nyaman dengan orang lain. Itulah salah satu alasan kenapa kamu juga mudah meluapkan perasaan. Hmm…gampang merasa nyaman ya? Pantas aja sering di PHP’in. Hahaha.

7. Saat ada temanmu yang sedang menangis, kamu ingin menenangkannya. Tapi, akhirnya ikutan nangis juga…

“Udah ya Din jangan nangis.” sambil menepuk punggungnya pelan-pelan.
Tapi, selang beberapa detik kamu malah ikutan nangis. Emang sih, ini wujud dari empati kamu yang tak sampai hati melihat adegan pilu, tapinangisnya nggak lebih dramatis dari temanmu juga kali, ya!

8. Ini nih yang kadang bikin kamu kelimpungan. Tanpa bisa dikendalikan, kamu sering tiba-tiba nangis saat jam kerja!

Teman kantor:”Loh! Mbak, kok tiba-tiba nangis?”
Kamu:”Iya nih ingat bayar kos-kosan, udah nunggak satu bulan.”
Yah, nggak harus sampe nangis sih. Sesuntuk apapun, kalau kamu sedang bekerja atau bertugas, harusnya kamu lebih profesional. Ditahan saja dulu, ya!

9. Naik kereta sambil melihat ke jendela aja bisa bikin kamu nangis. Berasa lagi shooting video klip mungkin, ya?

duduk di kereta lihat ke jendela? nangis!
duduk di kereta lihat ke jendela? nangis! via www.pillowfights.gr
Sebagian orang memang menganggap perjalanan sebagai waktuyang tepat untuk merenung banyak hal. Tak jarang juga kalau tiba-tiba kamu menitikkan air mata. Tapi gimana jadinya kalau kamu nangisnya di angkutan umum, yang sedang penuh penumpang pula. Yah, keep calm saja ya, sist, bro!

10. Sedih nangis, bahagia juga nangis. Orang-orang di sekitarmu pun sering gagal paham melihat sikapmu.

sedih nangis, bahagia juga nangis
sedih nangis, bahagia juga nangis via www.goodhousekeeping.com
Iya, iya, kamu sedang terharu karena mendengarkan berita membahagiakan sekali, Saking bahagianya, kamu menangis sampai sesenggukan. Namun, setelah sadar kamu jadi bahan perhatian orang-orang di sekeliling kamu, seketika kamu khawatir jangan-jangan mereka mengira kalau kamu menangis karena sedih.

11. Sebenarnya kamu gak suka kalau kepergok lagi nangis, apalagi kalau orang lain banyak nanya alias kepo!

Sudah menyembunyikan wajah di balik punggung tangan, tapi ternyata teman kamu ada yang tahu. Dan dengan polosnya teman kamu tanya, “kenapa kamu nangis?”. Please, gimana kalau gak usah nanya-nanya dulu deh! KZL!

12. Lagi nonton film, ada adegan yang menguras air mata. Kamu terlalu panik untuk menyembunyikan itu dari teman-temanmu.

Cuma karena adegan cinta bertepuk sebelah tangan di film, kamu langsung panik dan seketika meraup segenggam popcron lalumemasukkannya ke mulutmu. Biar deh keselak, yang penting teman-teman kamu nggak tahu kalau kamu tadi sempat menitikkan air mata. Hiks, maklum tadi adegan filmnya bikin keingat sama pengalaman sendiri. Sabar ya!

13. Kamu cewek, dan suka pakai maskara. Wajib buat mencari mascara yang waterproof, biar sesi nangis dadakan gak menghancurkan dandanan!

pakai mascara yang waterproof!
pakai mascara yang waterproof! via www.reddit.com
Daripada muka kamu tiba-tiba horor, karena mascara yang meleleh bersama air mata. Ada baiknya mulai ganti mascara deh. Biar nanti waktu sesi tangis dadakan terjadi lagi, kamu masih bisa tetap kece.

14. Kamu pasti udah muak banget sama kalimat ini: “Ih kok gitu aja nangis, cengeng banget sih!”

Kamu nangis? via buzzfeed.com
Kamu nangis? via buzzfeed.com via www.buzzfeed.com
Menangis adalah salah satu bentuk ekspresi. Terus kenapa ada aja orang yang berkomentar kalau hal kecil nggak layak buat ditangisi. Kalau dia nangis cuma karena hal sepele, itu tandanya dia menghargai hal sekecil apapun. Udah ya, cuekin aja orang yang bilang kamu cengeng.

15. Kalau nangisnya cuma diam tanpa bicara sih nggak apa-apa, tapi kalau kamu sudah mulai nangis dengan dramatis sebaiknya kendalikan diri, ya!

nangisnya udah mulai histeris
nangisnya udah mulai histeris via belleofthelibrary.com
Sedih sampai nangis sih boleh, tapi yang nggak sampai nangis sambil teriak-teriak dramatis juga. Coba deh lihat di cermin, tuh hidung kamu sudah merah bahkan sesuatu mengalir juga dari sana, terus mata kamu pun sudah bengkak seperti bola bekel, eh masih harus ditambah lagi dengan mulut megap-megap.Sudah ya cukup nangisnya.

Iya memang cuma kamu yang tahu rasanya perjuangan menahan dan melawan situasi melakolis yang bikin kamu gampang nangis. Tapi nggak apa-apa karena itu adalah sifat bawaan yang kamu punya. Tetap semangat, ya!

Sumber http://www.hipwee.com
Gambar Ilustrasi http://musmus.me

Baca Kisah Ini Bareng Pacarmu !!!

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya.Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan.
Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk,kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.
   
Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut danâ?¦.. di sanalah sumber “masalah”nya â?¦ sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Ohâ?¦Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat: “Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie”nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah â?¦ ”

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia. Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal.
Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah”.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu. Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang.
Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibuâ?¦..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. â?¦. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?” Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.

Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapiâ?¦. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur “ibu sayang”, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara “Pertunjukan Bakat” di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu.
Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku
Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

Sumber http://www.cerminan.com
Gambar ilustrasi http://www.laksani.com

KISAH NYATA: Terlalu Banyak Belajar, Anakku Depresi di Usia 6 Tahun

Umur 2,5 tahun, Dino (nama samaran) anakku, mulai aku sekolahkan di sebuah sekolah unggulan. Rutinitasnya setiap pagi tidak lagi bergelayut manja di lenganku, tapi ribet dengan urusan persiapan sekolah.
Tak jarang, Dino berangkat mandi masih terhuyung dalam kantuknya. Sering saat berangkat ke sekolahnya di mobil dia kembali tertidur. Namun aku mengabaikan perilaku ini, karena aku yakin suatu saat akan berubah seiring bertambahnya umur. Dan lagi, saat bermain dengan teman - temannya Dino terlihat gembira.
Dino termasuk anak pintar, di umur 3.5 tahun sudah mampu berhitung angka sampai bilangan 100, menghafal kata - kata dalam bahasa inggris, bernyanyi dalam bahasa inggris yang memang menjadi bahasa utama di sekolahnya. Siapa orang tua yang tidak bangga? Saat berkumpul dengan teman atau keluarga besar, Dino selalu mengundang decak kagum. Pun, postinganku di media sosial, penuh dengan pujian.
Tepat di usia 6 tahun 2 bulan, Dino masuk sekolah dasar. Selain kegiatan sekolah, hari-hari Dino diisi dengan bermacam les semua mata pelajaran, berenang, dan bermain musik. Dino patuh sekali mengikuti jadwal yang aku buat. Pada penerimaan rapor semester pertamanya, semakin aku dibuat kagum dengan hasilnya yang sangat baik. Apalagi saat guru-nya mengatakan bahwa Dino adalah siswa unggulan di kelasnya.
Petaka dimulai saat liburan. Dino tidak mau bangun dari tidurnya. Matanya sayu dan tidak bercahaya. Badannya lemas, tapi tidak panas, Dino pun tidak mampu menjelaskan apa yang terjadi di tubuhnya. Singkat cerita keadaan ini berlangsung hampir 2 minggu, semua dokter ahli bahkan profesor punya berbagai diagnosa namun selalu meleset saat dihadapkan pada hasil test darah dan test lainnya.
Di tengah kebingungan kami, seorang teman menyarankan membawa Dino ke seorang psikolog. Saran yang pada awalnya membuatku emosi karena seolah-olah menganggap Dino sebagai anak yang sakit mental. Untunglah suami saat itu kekeuh memaksa mencoba cara ini. Di ruang "curhat" psikolog, Dino hanya bicara berdua saja. Kami menunggu di ruang lain.
Hampir 2 jam kami menunggu sampai akhirnya giliran kami tiba. Dino yang diijinkan menunggu di ruangan yang sama, namun dengan jarak yang membuatnya tidak bisa mendengar pembicaraan kami, dibuat sibuk oleh si psikolog dengan buku warna.
Bagai guntur di siang bolong saat kami mendengar penjelasan psikolog itu. Dino mengalami kelelahan mental, namun dia tidak mampu mengungkapkan. Jadwal aktifitasnya yang bertubi-tubi sejak pertama kali dia sekolah (yang berarti 3,5 tahun lalu) adalah penyebabnya. Dino tidak menikmati aktifitasnya, tapi dia berusaha menurut untuk menyenangkan kami (sungguh ini menusuk hati kami).
Ini adalah sebagian nasehat dari psikolog itu:
- Sistem pendidikan di Indonesia, kebanyakan masih mengutamakan kecerdasan intelektual. Tidak heran di usia yang masih sangat dini, anak sudah diajari membaca, menulis dan berhitung. Sebisa mungkin carilah pra sekolah yang "hanya bersenang-senang", tanpa membebani otak anak dengan hal-hal yang belum waktunya diterima oleh otak anak. Atau kalaupun itu tidak bisa dihindari, diluar jam sekolah jangan lagi menambahi beban mental anak dengan memaksa belajar hal-hal yang belum perlu benar.
- Arahkan anak pada hal-hal yang positif namun harus tetap mengedepankan apa keinginan anak.
- Tidak membebani anak dengan tugas "kamu harus menjadi nomor satu" untuk hal apapun. Tunjukkan dan buktikan, bahwa tanpa anak menjadi nomor satu, anak tetaplah istimewa untuk orang-orang di sekitarnya.
- Tidak mengekspos kepandaian anak di muka umum dan di media sosial, karena itu menjadi beban besar untuk anak.
Kami pulang dan sama-sama terdiam. Air mataku meluncur tidak tertahankan. Bagaimana bisa aku merusak mental anakku selama ini, bahkan malah menganggap itu sebagai proses kebaikan untuknya.
Sampai di rumah, Dino langsung masuk ke kamarnya, sementara kami berembuk, memutuskan apa yang harus kami lakukan.
Pertama yang kami lakukan malam itu adalah meminta maaf pada Dino. Selama ini kami benar-benar mengabaikan haknya. Selanjutnya kami memutuskan mengurangi dengan sangat drastis jam-jam les Dino. Hanya mempertahankan apa yang Dino mau yaitu les musik saja.
Tidak lama setelahnya, kami mulai mendapatkan Dino yang sesungguhnya, Dino yang ceria, Dino yang bersemangat. Tanpa mengikuti les pelajaran yang bejibun, nilai-nilai Dino tetap membanggakan (padahal kami sudah bersepakat tidak akan mempermasalahkan nilai sekolahnya apapun hasilnya).
Kunjungan ke psikolog masih beberapa kali kami lakukan, banyak ilmu pengasuhan anak yang kami dapatkan. Semoga kisah ini menjadi pencerahan untuk kita.

Sumber Facebook 
Gambar Ilustrasi http://media.shafira.com