Devinisi Kebugaran dan Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
            Kesehatan yang optimal adalah bagian yang vital dalam kehidupan anda.  Anda dapat saja memiliki banyak uang, tapi kalau anda memiliki kesehatan yang buruk, kualitas kehidupan anda akan jauh berkurang.  Sebelumnya anda perlu memperhatikan statistik dari badan kesehatan sedunia (WHO) di bawah ini:
70% kematian dini saat ini disebabkan oleh penyakit Jantung, Stroke, Diabetes dan Kanker
50% penyebab kematian diatas adalah pola makan yang buruk
70% kunjungan ke dokter adalah disebabkan karena pola makan yang buruk.  Keluhan utama adalah lesu atau rasa lelah. Mengapa ini terjadi? Mari kita lihat apa yang dibutuhkan badan kita.  Badan kita memerlukan beberapa nutrisi yang seimbang, antara lain protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral penting, dan air.

Tapi apa yang terjadi dengan pola makan kita saat ini, kita terlalu banyak mengkunsumsi lemak, gula, garam, protein hewani, makanan olahan / fast food, makanan yang berkolesterol tinggi, karsinogen (zat yang terbentuk dari proses memasak) yang dapat menyebabkan kanker, dan kurangnya nutrisi yang penting yang dibutuhkan badan kita.

Mengapa ini terjadi?  Jawabannya ada pada kualitas makanan yang kita makan.  Makanan kita saat ini tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan badan kita.  Mulai dari proses penanaman yang menggunakan pestisida, terlalu banyak pupuk, dan sebagai contoh saat ini ayam disuntik hormon untuk mempercepat pertumbuhan, dan buah-buahan dipetik sebelum matang yang akhirnya membuat kandungan nutrisi yang terdapat dalam buah-buahan tersebut tidak sempurna.

Hal ini diperburuk lagi dengan keadaan lingkungan di kota besar yang sangat berpolusi dan sebagian besar orang memiliki masalah dengan pencernaan mereka yang menyebabkan mereka tidak dapat menyerap nutrisi yang ada delam makanan mereka dengan baik. Lalu apa akibatnya? Hal yang paling mudah dilihat adalah terjadinya kenaikan berat badan dan obesitas.  Lebih dari 60% orang di Amerika mengalami kelebihan berat badan, dan hal ini mulai terjadi di Indonesia karena kita mengadopsi pola makan yang serba cepat.

Lebih jauh lagi, orang akan mengalami banyak masalah kesehatan yang pada akhirnya akan mengurangi kualitas kehidupan mereka.


B.        Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud Kebugaran dan Kesehatan.
2.      Latihan Kebugaran Jasmani.
3.      Dimensi - Dimensi Kesehatan.
4.      Tujuan latihan Kebugaran.
5.      Sejak kapan menanamkan arti pentingnya kesehatan.











BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Kebugaran dan Kesehatan
            Kebugaran ialah paduan antara olahraga dan aktivitas yang dilakukan di tempat olahraga/pusat olahraga, atau di rumah. Kesehatan, pada organisme hidup, bisa dimengerti sebagai homeostasis - keadaan di mana suatu organisme mengimbangkan badannya, dengan masukan tenaga dan massa dan hasil tenaga dan massa di keseimbangan (dikurangi massa yang ditahan untuk proses pertumbuhan biasa), dan harapan untuk kelangsungan hidup organisme adalah positif.
            Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap – tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak. Proff. Soedjatmo Soemowardoyo menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat – alat tubuhnya dalam batas – batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari – hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain. Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain. Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh darah, dan paru – paru sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan jasmani yang bugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan.
           
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.
            Definisi kesehatan berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta standar kesejahteraan manusia secara umum. Selain sehat secara fisik, jiwa, dan sosial, saat ini sehat secara spiritual pun telah menjadi pengertian yang semakin mengglobal.
            Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah demikian.

B.        Latihan Kebugaran Jasmani
Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur – unsur kebugaran jasmani yang berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari – hari terdiri  dari kekuatan, kelenturan dan keseimbangan. Bentuk ini akan diuraikan bentuk – bentuk latihan  kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan  yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah, namun menghasilkan kebugaran yang maksimal apabila dilakukan dengan benar, teratur, dan dalam jangka waktu yang lama.
1.      Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot tubuh untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan yaitu latihan – latihan tahanan (resistance exercice) dimana kita harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban itu bisa berasal dari anggota tubuh kita sendiri (external resistance). Agar hasilnya baik, latihan tahanan harus maksimal untuk menahan beban tersebut dan beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot meningkat. Bentuk latihannya antara lain : mengangkat barbell, dumbell, weight training (latihan beban), dan latihan dengan alat – alat menggunakan per (spring divices).
Kekuatan otot merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Manfaat kekuatan bagi tubuh adalah :
a.       Sebagai penggerak setiap aktivitas fisik,
b.      Sebagai pelindung dari kemungkinan cedera,
c.       Dengan kekuatan akan membuat orang berlari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, dan dapat membantu memperkuat stabilitas sendi – sendi.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal resistance) antara lain :
a.       Latihan untuk otot – otot lengan yaitu : Push Up, Pull Up, Jongkok angkat tubuh, Berjalan telungkup dengan tangan
b.      Latihan Kekuatan Otot Perut Yaitu : Sit Up
c.       Latihan otot Punggung Yaitu : Back Up
2.      Latihan Kelenturan (Flexibility)
Kelenturan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerak dalam ruang gerak secara maksimum tanpa hambatan yang berarti. Terdapat (2) dua teknik gerakan latihan kelenturan, yaitu kelenturan dinamis dan kelenturan statis
a.      Latihan kelentuiran dinamis
Latihan keleturan dinamis adalah berbagai pola pergerakan mengayun dan berputar sederhana yang bertujuan untuk mengembangkan kebebasan dan kehalusan gerakan. Contoh gerakan dalam latihan kelenturan dinamis : memutar lengan , mengayun kaki, memutar leher, dan memutar pinggang. Latihan – latihan tersebut benar – benar untuk mengembangkan kesantaian, memperlancar sirkulasi darah, dan menyajikan latihan seperti pemanasan yang ringan.
1.      Latihan kelenturan leher secara dinamis.
2.      Latihan Kelenturan Sendi bahu secara dinamis.
3.      Latihan kelenturan batang tubug secara dinamis.

C.        Tujuan

Tujuan akhir latihan kebugaran adalah untuk:
D.        Dimensi - Dimensi Kesehatan
            Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.
Bagi yang belum memasuki dunia kerja, anak dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia lanjut, berlaku arti produktif secara sosial. Misalnya produktif secara sosial-ekonomi bagi siswa sekolah atau mahasiswa adalah mencapai prestasi yang baik, sedang produktif secara sosial-ekonomi bagi usia lanjut atau para pensiunan adalah mempunyai kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfat, bukan saja bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain atau masyarakat.
            Keempat dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Itulah sebabnya, maka kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.
E.        Pentingnya Kesadaran Nilai Kesehatan
Kesadaran arti pentingnya kesehatan harus ditanamkan sejak kecil. Untuk itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan Ira Koesno Communication menyelenggarakan rangkaian acara bertajuk Dokter Kecil Award sejak 22 Februari silam. Dengan kegiatan ini diharapkan anak-anak usia sekolah dasar mampu memahami berbagai pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kesehatan.
Para peserta dilatih berbagai pengetahuan seperti masalah kesehatan lingkungan, kebersihan dan kesehatan gigi-mulut, gizi, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pencegahan penyakit menular, obat dan pengobatan sederhana, dan lain-lain. Seluruh materi itu diperoleh ke-76 peserta dari 36 SD yang ada di Jakarta.
Sementara rangkaian acara Dokter Kecil Award dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu workshop, implementasi, visitasi, serta roadshow. Pada tahap akhir, 26 anak yang terpilih harus menjalankan karantina selama tiga hari untuk mendapatkan pendalaman materi. Dan puncaknya, salah satu peserta berhak memboyong penghargaan Dokter Kecil Award. Dia adalah Karisha Naya, siswa SDN Pondok Labu 011 Jakarta Selatan. (Liputan 6)
Program ini juga bertujuan untuk menggairahkan kembali dokter kecil di sekolah. Program yang mungkin kecil, namun besar maknanya bagi kehidupan bangsa Indonesia ke depan terutama mengenai pemahaman dan kesadaran akan kesehatan sejak dini.
Sedangkan bagi para peserta, lewat program ini dan dengan pengetahuan yang didapatkan, diharapkan mampu memberi contoh kepada teman-teman sekelilingnya tentang arti penting kesehatan. Atau setidaknya mereka bisa bertindak ketika ada teman yang mengalami gangguan kesehatan. Tentu dengan cara sederhana atau lebih bersifat pertolongan pertama.

           




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan     :
  • Kebugaran ialah paduan antara olahraga dan aktivitas yang dilakukan di tempat olahraga/pusat olahraga, atau di rumah.
  • Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap – tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak.
  • Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
  • menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah.










DAFTAR PUSTAKA