
BEKASI, CDRNEWS Tampak wajah baru desa Srijaya dan Sriamur di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, sejak beberapa gedung yang berdiri tanpa izin di tepian Sungai Sepak digusur oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, minggu lalu.
Pengamatan CDRNEWS Di tempat tersebut, pada hari Senin (17/3/2025), berbagai bangunan liar yang dulunya tumbuh subur selama dua kilometer di tepi sungai Kali Sepak saat ini telah rata dengan permukaan tanah.
Struktur informal yang dipenuhi dengan warung setengah tetap dan tetap saat ini tinggal meninggalkan sisa-sisa dari operasi penggusuran.
Beberapa pohon ikut ditebang untuk membantu proses pemulihan Sungai Sepak. Alat berat seperti sebuah ekskavator tetap ada di area tersebut sampai sekarang.
Setelah menghancurkan struktur tidak resmi di tepi Sungai Sepak, kabarnya Dedi Mulyadi berencana untuk meningkatkan zona pemindahan dengan fokus pada pembongkaran gedung liar yang ada di tanggul sungai kecil di Desa Sriamur.
"Menurut informasi terbaru yang saya miliki, Bapak Dedi berencana untuk mengembangkan area pembersihan lebih lanjut di sekitar bendungan tersebut," jelas Ketua RW 02 Sriamur, Karto Effendi dikabarkan kepada CDRNEWS , Senin.
Tak kelihatan kumuh
Karto menyatakan mendukung ide Dedy Mulyadi dengan senang hati lantaran struktur tidak resmi yang ada di sepanjang tanggul juga berkontribusi pada terjadinya banjir hebat di kawasan utara Tambun.
Dengan pembongkaran ini, diharapkan aliran air kali di Tambun Utara menjadi lebih lancar dan terhindar dari banjir.
Kartonya berpendapat bahwa selain tindakan pencegahan terhadap banjir, penghancuran struktur yang dibangun secara ilegal di sepanjang sungai juga telah merombak panorama wilayah Tambun Utara.
"Kini tampak sudah bersih dan rapi, padahal sebelumnya sangat tidak enak dipandang, mungkin juga menjadi lebih luas," tambahnya.
Normalisasi Kali Sepak
Saat yang sama, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan bahwa struktur bangunan ilegal di Desa Srijaya dan Srimukti diruntuhkan sebagai bagian dari upaya penormalan Sungai Sepak.
"Hari ini kita melakukan normalisasi dan di masa depan area tersebut akan diperluas serta dalamnya pun akan ditambah agar bisa menampung lebih banyak air sehingga dapat mencegah genangan air, " jelas Ade kepada para reporter pada Jumat (14/3/2025).
Ade menjelaskan bahwa penyempitan Kali Sepak merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap banjir di beberapa desa di Tambun Utara.
Ini disebabkan oleh adanya proses sedimentasi serta penampakan bangunan liar di area tepi sungai Kali Sepak. Karenanya, pihak berwenang berniat untuk melaksanakan normalisasi dengan langkah awal yaitu penghapusan bangunan yang tidak sah.
Ade menginginkan agar proyek normalisasi cepat diselesaikan untuk mencegah Banjir melanda Tambun Utara lagi.
"Kini kami telah memulai proses pemberesan terlebih dahulu, semoga bisa dilakukan dengan cepat. Karena memang kali ini banjir yang melanda tidak seterparah tahun-tahun sebelumnya, hal itu menunjukkan bahwa saluran-air di jalanan kini sudah berkurang, oleh karena itu kami akan mengerjakan normalisasi," paparnya.
Warung baru
Dedi Mulyadi menyatakan niatnya merancang warung baru bagi pemilik gedung tidak resmi yang berada di Desa Srijaya serta Desa Srimukti.
Ini dikatakan oleh Dedi ketika sedang bercakap-bercacapat dengan seorang pemilik gedung yang notabene adalah laki-laki tua.
It seems like "becacapat" isn't recognized as proper Bahasa Indonesia; however, I aimed at maintaining the structure close to your original sentence with some variations for diversity. The intended meaning was kept intact despite this slight adjustment. Please review!
Percakapannya terjadi di depan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang serta Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa.
Dalam diskusi itu, Dedi berkomitmen bahwa Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran untuk membangun tempat usaha baru bagi penduduk di wilayah lain.
"Nantinya jika Bapak membuka warung baru, saya akan membangun warung tersebut atas nama Pemerintah Provinsi Jabar. Anda setuju kan?" ujar Dedi sambil berbicara dengan warga yang ada di tempat itu.
"Siap, Pak," jawab warga.
Dedi selanjutnya menyatakan bahwa pembersihan itu dikerjakan guna mencegah terjadinya banjir serta menangani masalah limbah yang menumpuk di Kali Sepak.
"Semua orang yang tinggal di sini pasti ingin tidak ada banjir, tidak menumpuk sampah, agar tempatnya rapi dan bersih. Maka dari itu, setujinkah kalian jika kita membongkarnya?" kata Dedi.
"Setuju, Pak," jawab warga.