10 Tips dari Ahli untuk Atasi Tangisan Anak Sebelum Tidur

Menangani perilaku tantrum pada anak di jam tidur dapat menjadi tugas yang cukup berat untuk para orangtua, khususnya ketika anak-anak dalam rentang usia pra-sekolah antara 3 sampai 5 tahun. Pahami alasan munculnya tantrum tersebut menjelang waktu istirahat serta bagaimana menanganinya secara efektif.

Anak-anak pra-sekolah biasanya perlu tidur antara 11 sampai 13 jam sehari, mencakup waktu istirahat di siang hari. Akan tetapi, rewel menjelang waktu tidur kerap dialami anak dan bisa menyebabkan kedua orang tuanya juga merasa lelah.

Efeknya tidak hanya berpengaruh pada kesejahteraan si anak, tetapi juga merubah kualitas tidur serta waktu istirahat setiap individu dalam keluarga.

Alasan Anak Mengalami Tantrum Sebelum Tidur

Dikutip dari laman Healthline, Ada berbagai sebab mengapa anak bisa mengalami tantrum sebelum waktu tidur. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Si anak tengah tidak sehat atau agak lemah

Alasan utama mengapa anak dapat mengalami tantrum menjelang waktu tidur sering kali disebabkan oleh masalah kesehatan. Sebagai contoh, apabila anak Anda sedang flu, hal ini bisa membuat mereka merasa tak nyaman dan menolak untuk tidur akibat kesulitan bernapas.

Cara Mengasuh Ini Dapat Membuat Anak Menjadi Bahagia dan Sukses, Berikut Penjelasannya dari Studi

Beberapa kondisi lain seperti demam, gusi bengkak karena pertumbuhan gigi, atau hidung tersumbat dapat menyulitkan anak untuk tidur dengan nyenyak.

Apabila buah hati mulai mengindikasikan perilaku tidak tenang sebelum waktu tidur dan Anda menduga ada kemungkinan ia sedang sakit, alangkah baiknya jika membawanya ke dokter untuk pemeriksaan.

2. Mengalami rasa dingin atau panas berlebihan

Temperatur ruangan juga berpengaruh pada kenyamanan anak sebelum tidur. Bila anak merasa kepanasan, menggigil karena dingin, atau justru gelisah lantaran pakaian tidur atau selimutnya tak nyaman, hal itu bisa membuat mereka lebih mudah menangis.

Mengatur temperatur ruangan serta memilih pakaian tidur terbaik sangatlah penting. Sebagian anak merasa lebih baik tertidur dengan piyama hangat dan selimut lembut, sedangkan sebagian lainnya cenderung lebih betah pakai baju ringan dan guling tipis.

3. Khawatir terlepas dari orangtua

Keadaan ini dikenal pula sebagai separation anxiety , yang secara khusus dirasakan oleh anak usia 2 sampai 4 tahun. Mereka mengalami kecemasan atau ketakutan saat tidak dekat dengan orang tu mereka, kondisi ini sering kali menjadi lebih parah pada malam hari saat akan tidur.

Ini terjadi lantaran si kecil merasa cemas ketika harus berada seorang diri di kamarnya. Agar menenangkan perasaannya, Anda dapat menciptakan rasa nyaman bagi buah hati.

Usahakan untuk tetap berada di sekitar anak saat mereka sedang mencoba tertidur. Anda pun dapat menyediakan barang-barang kesukaan seperti selimut atau boneka kegemaran si Kecil, sehingga mereka merasakan kenyamanan walaupun Anda tak berada tepat di sisinya.

4. Takut gelap

Rasanya takut pada gelap merupakan pengalaman biasa bagi sebagian besar anak-anak. Walaupun fenomena tersebut termasuk dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka secara alamiah, rasa takut akan keadaan tanpa cahaya dapat mendorong anak mengalami kemarahan atau temper tantrum mendekati jam tidur.

Saatnya mencoba menggunakan lampu tidur dengan intensitas lembut yang dapat menenangkan rasa takut anak terhadap kegelapan dan mempermudah proses tidurnya.

5. Stimulation berlebihan sebelum tidur

Terlalu banyak rangsangan seperti bermain dengan sangat semangat atau nonton TV dapat menyebabkan anak mengalami temper tantrum saat menjelang jam tidur.

Sangat penting untuk membentuk suasana kamar tidur yang sunyi tanpa adanya rangsangan berlebih sebelum istirahat malam, Bu.

Bagaimana Mengatasi Anak yang Sedang Melakukan Tantrum Sebelum Tidur

Ilustrasi seorang anak sedang tantrum/Foto: Getty Images/tylim

Berikut terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk menangani tantrum menjelang tidur serta menciptakan suasana istirahat yang lebih damai bagi buah hati Anda, yaitu sebagai berikut:

1. Sediakan opsi bagi sang anak

Dikutip dari laman Parents, Anak-anak begitu bergembira ketika diberi kesempatan untuk memutuskan dan mengontrol pilihan mereka, namun tentunya mereka masih memerlukan pembatasan yang jelas.

Satu metode untuk menekan terjadinya temper tantrum adalah dengan menyodorkan beberapa opsi kepada si kecil. Tetapi, jangan lupa bahwa opsi tersebut harus tetap berada di zona aman dan sesuai aturan Anda sebagai orang tua. Sebagai contoh, mungkin Anda dapat berkata, "Apakah kamu lebih suka membaca satu atau dua buku sebelum waktu tidur?" Mari ajak anak merenungkannya sendiri.

Hindari menawarkan opsi tak terbatas semacam itu, misalnya dengan bertanya 'Berapa banyak buku yang mau kamu baca?' tanpa adanya pembatasan, sebab hal tersebut dapat mengundang hasrat si anak untuk memilih jumlah buku melebihi kapabilitas mereka.

2. Pakailah tirai dengan ketebalan yang baik

Penerangan yang sangat kuat pun dapat menginterupsi kebiasaan istirahat anak-anak, khususnya ketika mereka beristirahat pada waktu siang hari selama musim panas atau saat kondisi langit sedang cerah. Penyebab ini bisa jadi adalah tirai. blackout Yang tebal bisa digunakan untuk menjadikan kamar tidur anak lebih gelap, yang pada gilirannya membantu tubuh mereka menyesuaikan pola tidur secara natural.

3. Sajikan aroma kamar yang menyejukkan

Aroma lavender dan chamomile Dikenal mampu membantu merelaksasi pikiran serta menyebabkan kantuk. Bunda boleh mencobanyaengan tersebut. diffuser Atau gunakan penyemprot aroma terapi di kamar si kecil. Pastikan pilihan Anda adalah produk yang aman bagi anak-anak.

Wangi yang menyejukkan ini dapat mendukung pembentukan atmosfer yang lebih tenang dan meminimalkan ketakutan pada anak-anak, yang umumnya menjadi sumber dari perilaku tidak terkendali sebelum waktu tidur.

4. Gunakan selimut berbobot

Selimut berbobot atau weighted blanket Memilikinya bermanfaat bagi anak-anak dengan masalah sensorik. Selimut ini menghasilkan tekanan lembut di sekujur badan yang dapat mendamaikan sistem saraf, membuat anak jadi lebih rileks dan siap untuk beristirahat.

Walau selimut yang lebih berat biasanya dipilih untuk anak-anak dengan kebutuhan spesifik, sejumlah besar anak lain pun secara keseluruhan bisa mendapat manfaat dari peningkatan rileksasi serta pengurangan ketegangan dan kemarahan di waktu akan tidur.

5. Menyiapkan semprotan khusus untuk mengatasi ketakutan pada anak

Apabila buah hati Anda kerap bermimpi buruk atau merasa cemas terhadap keadaan gelap, produk khusus ini dapat jadi solusi yang menyenangkan untuk membantu meringankan rasa takutnya. Ibu bisa menciptakan spray sendiri dengan memasukkan air ke dalam botol penyemprot lalu tambahkan beberapa tetes dari wangi favorit si kecil, misalnya minyak atsiri atau pewangi ringan.

Anak kecil tersebut dapat menghias botol semprotannya dengan gaya pribadi mereka, hal ini akan menciptakan perasaan kendali serta pengaruh positif terhadap ketakutan yang dirasakan.

6. Atur lagu yang meredamankan

Sejumlah studi mendemonstrasikan bahwa lagu-lagu yang meredam bisa mempermudah anak untuk mengalihkan pikiran mereka dari kecemasan serta menyampaikan pesan bahwa saatnya istirahat telah tiba.

Pilih lagu-lagu yang tenang, misalnya musik instrumental yang meredakan pikiran. Dengan memutar lagu yang sama tiap malam, si kecil akan mulai menyambungkan suara-suaranya dengan waktunya beristirahat, sehingga membuat mereka dapat bersantai dengan lebih baik.

7. Latihan yoga ataupun peregangan lembut

Ilustrasi Yoga bagi Anak/ Foto: iStock

Melakukan latihan yoga atau peregangan sebelum tidur bisa membuat buah hati Anda merasa lebih tenang. Tidak diperlukan sesi yoga yang lama, cukup ajari si kecil beberapa pose dasar seperti child̢۪s pose atau cobra pose Yang bisa menge.relaksasi otot serta membuat si kecil menjadi lebih damai.

8. Mandi air hangat

Mandi tidak hanya untuk membersihkan diri setelah menjalani banyak kegiatan sepanjang hari, tetapi juga memberikan sinyal kepada anak bahwa saatnya beralih dari aktif di siang hari menuju waktu istirahat di malam hari.

Apabila dijalankan dengan teratur sebagai rutinitas menjelang tidur, hal ini bisa membantu anak merasa lebih tenang serta menekan peluang timbulnya perilaku tantrum pada mereka.

9. Bicarakanlah sesaat dengan anak Anda

Untuk beberapa buah hati, ledakan emosi menjelang waktu tidur mungkin dipicu oleh rasa cemas atau keinginan mereka untuk mengeksplorasi keterikatan baik secara jasmani maupun batin terhadap orangtua Anda, Bunda.

Luangkanlah waktu untuk memeluk dan berbagi cerita selama minimal beberapa menit sebelum tidur, agar memberikan perasaan aman dan nyaman kepada anak kecil Anda.

10. Berikan apresiasi

Jika muncul sejumlah perbaikan positif, seperti ketenangan yang bertambah pada si kecil dan frekuensi rewelannya menjelang waktu tidur berkurang, Bunda dapat mengapresiasinya.

Sebagai contoh, Bunda bisa menciptakan tabel stiker atau menerapkan metode apresiasi lain yang efektif untuk mendukung si Kecil supaya tetap tenang di ranjang dan tidak mengamini. Ini akan menolong dalam penguatan perilaku baik mereka.

Berikut ini adalah penjelasan terkait bagaimana mengatasi perilaku tantrum pada anak menjelang waktu tidur. Melalui ketekunan serta penerapan yang konsisten dari rutinitas baik di malam hari, si buah hati dapat diajar untuk meredakan dirinya sendiri sambil memperbaiki mutu istirahatnya.

Pilihan Redaksi
  • Cara Mengasuh Ini Dapat Membuat Anak Bahagia dan Sukses, Menurut Penelitian
  • Penyesalan Arda Suami yang Pernah Menguncikan Anaknya dalam Kamar Mandi Gelap Hingga Menimbulkan Trauma
  • 7 Keberlanjutan Tingkah Laku Ortu yang Menyokong Pembentukan Karakter Positif pada Anak

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Candraokey NewsSquad. Untuk mendaftar, silakan klik disini. SINI . Gratis!

Jangan lupa tinggalkan pesan yach .....

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post