Mengocok madu dalam botol pengemasnya
Madu asli
biasanya setelah mengalami proses pengocokan akan mengeluarkan buih, sedangkan
madu palsu tidak. Karenanya saat madu asli dalam botol, ia akan menekan tutup
botol sehingga ketika tutup botol dibuka, maka akan terdengar suara letupan
kecil. Letupan itu juga bisa terjadi karena fermentasi yang menghasilkan gas.
Jika dirasakan, madu asli tidak hanya terasa manis, tetapi juga agak masam.
Meneteskan madu pada selembar kertas
Madu yang
berkategori palsu biasanya akan lebih mudah diserap oleh kertas karena kadar
air yang dikandungnya lebih tinggi dibanding madu asli. Selain itu intensitas
rasa manis madu palsu akan terasa lebih lengket di lidah. Sebaliknya pada madu
asli, selain rasa manis akan ditemukan pula rasa asam mengingat madu asli
memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 -
6,1.
Dengan meneteskan madu di air di
atas piring beling putih
Ketika piring digoyang ke kiri
dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk seperti sarang
lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi
yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi
enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh
berkurang.
Menuangkan madu kedalam gelas
yang berisi air dingin. Bila madu tersebut asli, maka madu tersebut akan
langsung jatuh ke dasar gelas dan tidak berpendar. Disamping itu, salah satu
ciri madu asli adalah ketika dimasukkan ke dalam air, madu tersebut tetap solid
dan tidak membuat air menjadi keruh.
Menggunakan semut
Dengan cara
ini, dipercaya bahwa semut akan mengerumuni madu palsu dan tidak tertarik pada
madu asli. Namun cara ini tidak 100% benar. Pada dasarnya, sifat semut suka
pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Madu asli pun
bisa saja dikerumuni oleh semut karena tertarik oleh wanginya. Madu yang kental
akan lebih sulit dideteksi aroma manisnya oleh semut. Semakin kental madunya
(kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa
manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak
pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.
Madu yang tidak dikerumuni semut adalah madu yang telah terfermentasi sehingga
mengandung alkohol atau madu asli dari hutan.
Mengunakan telur
Kuning telur
yang dicampur madu akan tampak matang. Yang sebenarnya terjadi adalah
penggumpalan atau Koagulasi. Hal ini karena madu adalah asam dan kuning telur
adalah protein. Protein yang dicampur dengan asam akan menggumpal, sehingga
telur akan terlihat matang, yang sebenarnya ter-koagulasi.
Menggunakan freezer atau kulkas
Apabila madu
dimasukkan freezer tidak beku maka madu asli, bila beku maka bukan madu/madu
capuran. Cara ini juga tidak 100% benar, karena ada beberapa madu yang jika
dimasukkan freezer menggumpal dan ada beberapa yang tidak menggumpal. Seperti
Madu kapuk dan Kaliandra, madu kapuk tidak akan mengkristal (beku) walaupun
disimpan lama di kulkas, sedangkan madu kaliandra akan cepat mengkristal
seperti gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa
dipastikan madu itu palsu atau dicampur.
Menggunakan korek api
Batang korek
api yang dimasukkan ke dalam larutan madu beberapa lama. Sesudah itu kita ambil
dan korek tersebut kita pantikkan dengan kotak korek. Kalau korek tersebut
masih bisa menyala maka madu yang kita uji adalah asli. Cara ini banyak dipakai
penjual madu di pasar-pasar. Cara ini belum teruji secara nyata karena sampai
saat ini kami belum menemukan hasil penelitian yang merekomendasikan cara
tersebut.
Menggunakan alat polarimeter
Madu asli
secara optis akan memutar ke kiri, sedangkan madu palsu akan memutar ke kanan. Tips untuk membedakan madu
dengan cara mudah seperti diatas tidak selamanya benar 100 % dikarenakan setiap
pemanenan mengandung kadar air yang berbeda-beda. Misalnya ketika dipanen pada
musim hujan, maka madu akan banyak mengandung air hujan. Selain menyebabkan
lebih cair, air hujan juga akan menyebabkan madu menjadi teroksidasi udara
menjadi lebih masam (ingat: air hujan bersifat asam) dan akan terfermentasi.
Pilihlah madu
dengan kualitas yang baik, yaitu dengan mengamati fisik madu yang jernih,
bersih dan tidak keruh.
Tertarik dengan madu klik disini