Liga Voli Korea: Pelatih Timnas Thailand Hancurkan Impian oleh Cederanya Bintang Favorit, Sementara Ketemu Megawati

CDR NewsPertemuan antara pelatih timnas voli putri Thailand dan pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, terjadi pada sela-sela pertandingan Liga Voli Korea musim ini.

Pelatih timnas voli putri Thailand, Kiattipong Radchatagriengkai, menghadiri laga antara Daejeon JungKwanJang Red Sparks dan Suwon Hyundai E&C Hillstate.

Hadirnya pelatih Thailand dalam pertandingan di Suwon, Korea Selatan, Minggu (9/3/2025), turut diikarenakan agenda untuk melihat kondisi outside hitter -nya, Wipawee Srithong.

Wipawee mengalami cedera serius pada lututnya.

Eks rekan satu tim Mega yang berlaga di Liga Voli Thailand mengalami cedera serius anterior cruciate ligament atau ACL saat pertandingan melawan Red Sparks di ronde kelima.

Wipawee pada akhirnya perlu menjalani tindakan bedah dan kini sedang bersusah payah melalui proses rehabilitasinya guna penyembuhan.

Di samping itu, Kiattipong pernah bertemu dan mengobrol dengan Megawati Hangestri Pertiwi di tepi lapangan.

Kedua belah pihak terlihat sedang bercengkerama dengan hangat sebagaimana yang sering terekam dalam cuplikan penggemar yang dibagikan di platform-media sosial.

Meskipun demikian, tampaknya kemungkinan bertemu antara kedua atlet ASEAN yang memiliki dampak besar di Liga Voli Korea dalam pertandingan playoff ini sangat kecil.

Wipawee sepertinya masih perlu istirahat total agar bisa sembuh sempurna dari cederanya.

Pelatih tim nasional Thailand tersebut merasakan kesedihan atas cedera yang dihadapi oleh atlet berumur 26 tahun itu.

"Wipawee adalah anggota reguler di timnas kami. Saya sedih mendengar berita cederanya," kata Kiattipong, dilansir dari TheSpike .

Saya mengasuh Wipawee di bidang volley sejak usianya mencapai 15 tahun. Kita sudah berlatih bersama melebihi 10 tahun lamanya.

"Saya juga telah berkomunikasi dengan dokter tim kami sejak cedera tersebut. Operasinya tampaknya berjalan baik."

"Terima kasih atas perawatannya dan kolaborasinya yang luar biasa dengan klub ini," katanya.

Menurut dia, pihak pengelola tim nasional Negeri Gajah Putih selalu mengawasi serta menjaga kinerja pemain-pemain mereka yang bertanding di luar negeri.

Sebagai salah satu negara kuat dalam sepak bola voli wanita, Thailand sudah mengekspos para pemain perempuannya ke seluruh belahan dunia.

"Kami menangani seluruh pemain yang sudah merantau ke luar negeri. Kami terlibat dalam pengembangan kinerja mereka serta aspek psikologisnya," jelas Kiattipong.

" Kami terus berusaha ekstra untuk memastikan bahwa ini bisa semakin mendorong performa tim nasional," katanya.

Wipawee pun ikut menonton pertandingan antara Hyundai dan Red Sparks dari tribun penonton.

Dia menyatakan telah merasakan perbaikan meskipun terpaksa menyelesaikan musim kedua belahan dirinya dengan lebih awal di Liga Voli Korea 2024-2025.

"Saat ini kondisiku telah membaik secara signifikan dan aku terus berusaha dengan giat dalam proses pemulihan," kata Wipawee.

Kekuatan ini datang dari adanya sahabat-sahabat terbaik yang mengiringi saya, serta sang ibu selalu berada disini untuk memotivasi supaya perlahan-lahan saya dapat sembuh dan menjadi lebih bugar lagi.

"Tahun ini saya berencana untuk fokus pada rehabilitasi saja. Saya ingin memikirkan masa depan nanti," ujarnya.

Wipawee juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian sang pelatih yang bahkan rela datang menjumpainya langsung di Korea Selatan.

Saya amat mencintainya lantaran dia sudah peduli sama saya dari dulu waktu aku masih kecil, dan kita udah sering ngobrol semenjak aku cidera.

"Dia adalah seseorang yang selalu menjaga saya," ujar Wipawee.

Kehadiran Kiattipong Radchatagriengkai turut disertai dengan penandatanganan perjanjian untuk laga sepak bola antara Thailand dan Korea.

Acara bertajuk Korea-Thailand Women's Volleyball All-Star Super Match diadakan lagi untuk kali keempat setelah istirahat selama lima tahun akibat pandemi.

Jangan lupa tinggalkan pesan yach .....

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post