
CDRNEWS, JAKARTA -- Alice Walton, wanita terkaya Di seluruh dunia, bersama kakak-kakaknya yaitu Jim dan Rob Walton, mereka menanggung kerugian kekayaan bersih total senilai US$6,2 miliar atau kira-kira setara dengan Rp101,54 triliun hanya dalam waktu 24 jam.
Berdasarkan laporan Forbes, setiap dari ketiganya yang merupakan saudara kandung keluarga Walton kehilangan jumlah rata-rata sekitar US$2 miliar, di mana Jim dan Rob Walton secara individual merugi hingga US$2,1 miliar.
Rugi itu semakin memburuk karena harga saham Walmart mengalami penurunan drastis, dengan penurunan sebesar 9,53% dalam lima hari terakhir.
Pewaris Walmart, Alice Walton Menjadi Wanita Terkaya di Dunia
Saham Walmart Inc. tercatat menunjukkan penurunan yang signifikan, berakhir di level US$84,68 hingga Jumat (13/3/2025), setelah sebelumnya tertahan di angka US$87,70 pada tanggal 10 Maret, sehingga mencatatkan pengurangan nilai menjadi US$8,92 per lembar saham selama periode tujuh hari tersebut.
Harga saham perusahaan ritel itu dimulai di angka US$85,12 pada hari Rabu, menyentuh puncak sebesar US$85,35 dan rendahan US$84,81, menunjukkan ketidakpastian pasar yang masih berlanjut.
: Perusahaan-perusahaan Berpenghasilan Tinggi Di Dunia Pada tahun 2024, Walmart Menduduki Urutan Pertama
Kemerosotan harga saham Walmart berlangsung setelah China memberikan ultimatum tegas ke pada perusahaan retail besar tersebut karena cara mereka menangani bea yang dikenakan Amerika Serikat untuk produk impornya dari Cina.
Pihak berwenang di Beijing baru saja meminta pertemuan dengan para petinggi Walmart, setelah ada laporan bahwa perusahaan tersebut mendorong penyedia lokal China agar mengurangi harga eceran demi menyeimbangkan dampak dari bea tambahan Amerika Serikat.
: Proyeksi Walmart Memicu Ketakutan Terkait Kemampuan Konsumen Berbelanja, Wall Street Tutup dengan Penurunan
Kementerian Perdagangan Tiongkok sudah menunjukkan keprihatinan karena tindakan Walmart mungkin akan mengacaukan sistem pengiriman barang dan melanggar perjanjian bisnis. Mereka juga memberi peringatan bahwa apabila ritailer tersebut tetap ingin mentransfer beban biaya yang berkaitan dengan tarif kepada para produsen di Cina, hasilnya tidak hanya sebatas sebuah pembicaraan saja.
Perselisihan dagang yang semakin memburuk antara Amerika Serikat dan Tiongkok memberikan dampak ketidakpastian tambahan terhadap performa saham Walmart.
Lebih jauh lagi, pemerintahan Trump baru-baru ini sudah melipatgandakan bea masuk untuk baja dan aluminium hingga mencapai 20%, hal ini semakin memperburuk ketegangan ekonomi di antara kedua negara dengan ekonomi terbesar di planet kita.