
Masalah kesehatan mental Di antara generasi muda hal ini semakin mengkhawatirkan. Rasanya terasing dan kesendirian, serta ketakutan dan kemurungan, muncul dengan sangat cepat, khususnya pada kaum anak dan pemuda, membuat khawatir.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tahun 2023, sebanyak 60% gadis muda menyatakan mereka sering kali merasa murung dan berkecil hati pada tahun 2021. Fenomena tersebut juga menjadi masalah di AS serta wilayah Amerika Utara secara umum. Studi lain dilakukan oleh Murdoch Children’s Research Institute (MCRI) di Melbourne, Australia, dimana 64 partisipan melapor telah menjalani minimal tiga periode cemas atau tertekan saat masih dalam tahap pertumbuhan remajanya.
Pandemi COVID-19 turut berkontribusi terhadap peningkatan kekhawatiran di kalangan remaja, sebagaimana yang ditemukan dalam laporan tersebut. Fox News Digital Pada tanggal 18 Februari 2025. Meskipun ada studi di Melbourne yang sempat terkena pembatasan ketat, hasilnya menunjukkan bahwa pandemi hanyalah penyebab dari 25% kasus cemas dan depresi dalam laporannya. Kendala ini telah hadir jauh sebelum adanya pandemi dan kini kondisinya bahkan lebih memburuk.
Keprihatinan pada Media Sosial
Bagaimana peran media sosial? Keprihatinan ini cukup tinggi di Australia sehingga akhirnya muncul aturan media sosial dilarang untuk yang berusia di bawah 16 tahun, namun para pakar sangsi aturan ini bakal berjalan.
"Aturan ini sulit diterapkan. Dan kita masih perlu lebih banyak bukti, meski sudah jelas fakta semakin sering bermain media sosial, semakin merasa kesepian dan kurang terkoneksi dengan orang lain. Kita butuh sistem untuk menunda orang-orang muda mengakses media sosial," jelas Dr. Susan M. Sawyer, pakar kesehatan anak dan remaja terkenal di Australia, kepada Fox News .
Sawyer menyatakan bahwa penting bagi kita untuk menekankan pengembangan kemampuan mandiri anak-anak sehingga mereka dapat bertahan tanpa bergantung pada telepon seluler. Ia melanjutkan dengan mengatakan, "Kita harus memberikan anak-anak kami alternatif yang lebih baik daripada hanya terpaku pada media sosial."
Penyebab Gangguan Mental Anak
Bagi beberapa anak, tekanan dapat menyebabkan berbagai masalah signifikan seperti depresi, cemas, self-harm, atau disordered eating. Sebuah sumber online menjelaskan tentang hal ini. Children First , tidak ada alasannya yang jelas mengenai mengapa anak-anak dapat menghadapi permasalahan tersebut. gangguan mental Namun beberapa faktor, seperti pengalaman trauma di masa lalu, dapat memicunya.
Beberapa pengalaman traumatik yang mungkin dialami oleh seorang anak mencakup:
-Menderita sakit untuk waktu lama
-Pindah rumah dan/atau sekolah
-Korban perundungan
-Menonton tindakan kekerasan di lingkungan keluarga
-Korban kekerasan
-Orang tua bercerai
-Orang terdekat meninggal dunia.
Indikasi anak mengalami gangguan mental
Data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Berikut tujuh tanda anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi kesehatan mental, dilansir dari Insider . Jika perlu, bawa anak berkosultasi ke psikolog atau psikiater.
Sulit berkonsentrasi
Ini terlihat ketika seorang anak menghadapi tantangan dalam konsentrasi saat mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka mencoba untuk tetap fokus, mereka cenderung gagal memperhatikan atau melaksanakan petunjuk yang diberikan.
Perubahan tindakan atau rutinitas biasanya
Orangtua harus peka terhadap hal-hal aneh pada anak mereka, seperti kemarahan berlebihan serta penolakan terhadap segala sesuatu. Sikap lama si anak bisa kembali muncul saat tertekan, contohnya basah di celana atau marah-marah secara ekstrem.
Insomnia serta gangguan pola tidur tidak normal
Dr. Ajita Robinson, seorang ahli terapi, mendeteksi masalah tidur seperti insomnia, somnolensi berlebihan, serta kurang tidur dapat menjadi indikator risiko gangguan kesehatan jiwa pada remaja. Sedangkan Michelle Nietert, seorang pembimbing profesional, menyatakan bahwa apabila buah hati Anda sulit tertidur tiap malam, maka sudah waktunya bagi orangtua untuk membawanya ke praktisi medis.
Kebosanan bisa menjadi gejala depresi
Para pakar mengatakan bahwa rasa bosan dapat merupakan tanda dari depresi yang berat. Pada titik ini, si anak memerlukan lebih banyak aktivitas.
Perubahan pola makan
Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa menjadi pertanda kesehatan mental anak . Healthline Berikut sejumlah ide untuk mendukung agar anak-anak mau makan, antara lain dengan mengekang distraksi saat jam makannya, memberikan porsi sesuai kebutuhan, menciptakan suasana tenang di meja makan, membatasi konsumsi cemilan mereka, serta menjadikan si buah hati bagian dari proses persiapan hidangan.
Perilaku antisosial
Jika mereka biasanya sangat sosial, sekarang tidak ingin berbicara dengan teman-teman atau keluar dari kamar. Mereka mungkin tampak terganggu atau lebih tenang daripada biasanya atau agresif dan argumentatif.