
Candraokey News - Berita bagus bagi Shah Rukh Khan! Sang aktria legendaris dari Bollywood tadi malam mengumumkan kemenangan signifikan dalam perselisihan pajak yang sudah berlangsung lama dan menimpanya selama bertahun-tahun.
Tribunal Banding Pajak Pendapatan India (Income Tax Appellate Tribunal/ITAT) telah mengambil keputusan untuk mencabut arahan pajak bersama dengan langkah tinjauan yang diserahkan oleh pihak berwenang pajak terkait periode keuangan 2011-2012. Putusan ini bukan saja memberikan keringanan pada bahu si artis tersebut, namun juga mendapat sorotan besar dalam lingkaran bisnis finansial dan sektor hiburan di negeri itu.

Awal Mula Sengketa Pajak
Menurut informasi dari Pinkvilla pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2025, perselisihan tersebut dimulai dengan pelaporan pendapatan Pajak Pendapatan milik Shah Rukh Khan senilai Rs 83,42 crore. Akan tetapi, otoritas pajak tidak menerima klaimnya terkait kredit pajak internasional untuk pajak yang sudah dia bayarkan di Inggris.
Sebagai akibatnya, otoritas pajak mengadakan proses reassessment dan meningkatkan total pendapatan yang dipajaki hingga mencapai Rs 84,17 crore. Proses reassessment tersebut dijalankan lebih dari empat tahun setelah berakhirnya masa penilaian yang bersangkutan, yaitu untuk tahun 2012-2013, hal itu pun menjadi salah satu titik penting yang diperbincangkan dalam persidangan ini.
Satu tantangan besar yang dibahas berkaitan dengan pendapatan yang didapat Shah Rukh Khan dari film RA One yang rilis pada 2011. Kesepakatan antara bintang tersebut dan Red Chillies Entertainment, studio produksi yang dia dirikan bersama, menetapkan bahwa sebanyak 70% dari proses pembuatan film itu harus berlangsung di Inggris.
Sebagai akibatnya, sekitar 70% dari pendapatan film tersebut dianggap sebagai pendapatan internasional dan terkena pajak di Inggris, termasuk pajak pemotongan pada sumbernya (withholding tax). Agar dapat menerapkan skema ini, pembayaran untuk Shah Rukh Khan diselesaikan melalui Winford Production, yaitu suatu perusahaan yang berlokasi di Inggris.
Namun, pihak berwenang pajak di India menganggap bahwa skema pembayaran tersebut akan mengakibatkan hilangnya Pendapatan Pajak Potensial untuk negeri ini.
Putusan ITAT
Pada keputusan mereka yang terakhir, majelis ITAT dengan anggota Sandeep Singh Karhail dan Girish Agrawal mengungkapkan bahwa penilaian ulang yang dikerjakan oleh pihak berwenang pajak adalah ilegal. Mereka juga menekankan bahwa pejabat pajak tidak berhasil memberikan bukti materiel baru yang bisa mendukung penilaian ulang di luar periode empat tahun yang sudah ditetapkan dalam undang-undang.
Di samping itu, ITAT juga mengamati bahwa permasalahan tersebut sudah dikaji pada evaluasi awal yang sebelumnya dijalankan. Karena alasan itu, majelis hakim menarik kesimpulan bahwa tindakan reassessment ini bermasalah secara hukum dan tak bisa dibela lagi.
Putusan tersebut merupakan kemenangan hukum untuk Shah Rukh Khan. Lebih dari itu, putusan pengadilan juga menguatkan aspek-aspek hukum perpajakan di India, terutama yang berkaitan dengan batasan waktu untuk reassessment serta tanggung jawab otoritas pajak dalam menunjukkan bukti baru.
Casus ini mengungkap bagaimana seorang bintang populer seperti Shah Rukh Khan bisa terseret dalam perselisihan pajak yang rumit berkaitan dengan pemasukan dari luar negeri. Sebaliknya, kemenangan tersebut juga menjadi indikator untuk industri hiburan bahwa aturan pajak harus ditafsirkan dengan standar hukum yang tegas, terlebih pada masa globalisasi saat produksi film serta pendapatan mencakup berbagai wilayah administratif.
Dengan keputusan tersebut, Shah Rukh Khan akhirnya bisa merasa lega setelah berjam-jam mengalami ketidakpastian terkait perkara pajaknya. Putusan ITAT memastikan haknya untuk mendapatkan kredit pajak dari luar negeri yang sempat dibatalkan, sambil juga mengeraskan posisi hukum di bidang perpajakan India.
(*)