10 Kebiasaan Sederhana Warren Buffett yang Mengantarkannya ke Jutaan Dolar

Candraokey Berita, JAKARTA — Warren Buffett, yang populer disebut sebagai Oracle of Omaha, sudah lama dikenali sebagai salah satu investor, pemimpin perusahaan utama, serta orang tersayang dengan kekayaan finansial tertinggi di planet ini.

Pergelolanananya dari asal-usul keluarga berpenghasilan sedang menuju posisi jutawan adalah contoh kuatnya kebiasaan yang tetap konsistenn dan sikap disiplin dalam mengarungi hidup serta menjalankan usaha.

Menurut kutipan dari New Trader U, berikut ini merupakan sepuluh kebiasaan sederhana milik Warren Buffett yang menjadi landasan bagi dia untuk naik dari golongan keluarga sedang hingga meraih predikat sebagai seorang milyarder saat menginjak usia awal lima puluhan:

Bukan melalui Pola Makan Sehat, Inilah Kunci Ketahanan Umur Warren Buffett

1. Terus Belajar

Baca 500 halaman setiap harinya. Itulah bagaimana proses pertambahan ilmu berjalan. Ilmu pengetahuan bertambah layaknya bunga majemuk.

: 10 Kiat Kelola Keuangan ala Warren Buffett

Warren Buffett dikenal karena hasratnya yang kuat terhadap pembelajaran. Ia menghabiskan sekitar 80% waktunya setiap hari untuk membaca dan merenung, menyaring informasi dari koran, majalah, laporan keuangan, serta buku-buku.

Kepercayaan diri ini telah meningkatkan kemampuannya dalam analisis serta memberinya wawasan tentang sejumlah bidang usaha dan perkembangan pasar. Melalui dedikasi terhadap proses pembelajaran, Buffett berhasil merakit fondasi pengetahuan yang luas, yang secara signifikan mendukung pengambilan keputusannya dalam hal investasi maupun taktik bisnis.

: Steve Ballmer Melejitkan Kekayaannya di Atas Mentornya, Warren Buffett

Agar bisa mengintegrasikan kebiasaan ini ke rutinitas harianmu, alokasikan sebagian waktumu tiap hari untuk membaca serta belajar. Dimulai dari target yang terjangkau misalnya bermacam 10 lembar dari sebuah buku favoritmu perhari, lalu tambahkan sedikit demi sedikit.

Konsentrasilah pada bahan belajar yang sesuai dengan bidang keahlian atau minat pribadi Anda, serta jangan takut untuk menyelami topik-topik sulit yang dapat meningkatkan wawasan Anda.

2. Berhemat

Apakah itu kaos kaki ataupun saham, aku senang membeli produk dengan mutu baik ketika harga sedang diskon.

Walaupun memiliki harta melimpah, Buffett terkenal karena cara hidupnya yang irit. Ia tetap menempati rumah lama yang didapatnya tahun 1958 dan menggunakan kendaraan biasa saja.

Gaya hidup sederhana ini meliputi bukan saja keputusan personal, namun juga menjadi prinsip bisnisnya, dengan penekanan pada pencarian nilai saat berinvestasi serta pencegahan dari pembelanjaan yang tak diperlukan.

Agar dapat menerapkan kebiasaan tersebut, berfokuslah pada gaya hidup yang lebih sederhana dan prioritaskan manfaat serta kemanfaatan dibandingkan dengan kemegahan. Cari produk bermutu tinggi dengan potongan harga, dan kurangi pengeluaran untuk belanja tanpa perencanaan.

Dengan menganalisis pengeluaran secara lebih rinci, Anda bisa menugaskan sejumlah besar sumber daya kepada dana simpanan dan instrumen investasi, mirip dengan pendekatan Buffett yang berhasil menciptakan kekayaan lewat pilihan finansialnya yang bijak.

3. Berpikir Jangka Panjang

Seseorang merasakan ketenangan pada siang hari ini berkat orang yang telah menanam pohon di masa lalu.

Visi jangka panjang merupakan karakteristik utama dari strategi investasi Buffett. Ia menumpukan fokusnya pada akuisisi dan penahanan saham-saham bermutu tinggi dalam periode waktu lama, biasanya mencapai beberapa dekade, dengan tujuan mengoptimalkan laba. Cara kerjanya ini mensyaratkan ketelitian serta kapabilitas untuk tidak terpengaruh oleh variasi volatilitas di pasaran jangka pendek.

Agar dapat mengimplementasikan praktek tersebut, bangunlah pemikiran berorientasi masa depan pada pengaturan keuangan serta pilihan karier Anda. Tentukan sasaran jangka panjang lalu susun langkah-langkah yang diperlukan untuk meraihnya.

hindari pengaruh fluktuasi pasar yang cepat atau tidak menentu dan lebih fokuskan diri Anda untuk membangun sebuah sistem investasi jangka panjang yang dapat berkembang seiring waktu.

4. Investasi Nilai

Harga merupakan biaya yang harus dibayar. Sedangkan nilai adalah manfaat atau keuntungan yang diperoleh.

Nilai investasi menjadi pusat dari filsafat Warren Buffett dalam berinvestasi. Ia lebih memilih untuk membeli perusahaan yang dihargai rendah tetapi memiliki dasar yang sehat dibandingkan hanya ikut-ikutan trend pasar atau mencoba mendapatkan untung secara cepat.

Ia memperoleh saham perkembangan dan nilai untuk portofolio Berkshire Hathaway serta menyerap bisnis utuh yang kemudian dimasukkan ke dalam kelompok perusahaan Berkshire.

Agar bisa menjalankan praktek ini, pelajari bagaimana menaksir nilai sejati dari sebuah investasi tanpa memandang harganya di pasaran saat ini. Pilihlah perusahaan yang memiliki struktur bisnis solid serta catatan performa yang stabil dan terus-meningkat. Tingkatkan kemampuan Anda dalam mendeteksi nilai dimana mungkin banyak pihak tidak menyadarinya.

5. Menginvestasikan Kembali Keuntungan

Harta kekayaanku datang dari hidup di Amerika, memiliki beberapa gen yang menguntungkan, serta menggunakan bunga majemuk.

Cara Buffett mengumpulkan harta adalah dengan selalu menanamkan laba yang didapatnya guna mendukung perkembangan tambahan di masa depan.

Sebaliknya dari meraih kenikmatan melalui pembelian barang-barang mewah ketika kekayaannya bertambah, orang tersebut lebih cenderung menekankan penggunaan labanya untuk diinvestasikan kembali ke dalam perusahaannya serta mencari peluang investasi yang baru.

Agar dapat menerapkan kebiasaan tersebut, utamakanlah menyimpan dan berinvestasi dibandingkan dengan berbelanja. Alokasikan bagian dari hasil investasi Anda terlebih dahulu sebelum memperuntukkan dana untuk pengeluaran yang tidak penting.

Dengan menanam kembali penghasilan Anda, Anda bisa meraih manfaat dari daya ganda bunga, laba yang terakumulasi, reinvestasi pembagian saham, serta mendorong perkembangan kekayaan dengan lebih cepat.

6. Menghindari Utang

Saya sudah menyaksikan banyak orang gagal disebabkan oleh alkohol dan leverage – leverage merujuk pada dana yang dipinjam.

Buffett dengan tegas merekomendasikan agar tidak mengumpulkan hutang bunganya sangat tinggi, contohnya seperti tagihan kartu kredit. Menurutnya, menjauhi utang adalah hal yang vital bagi kesetabilan finansial serta pembentukan kekayaan dalam jangka waktu lama.

Agar dapat mengadopsi perilaku ini, berusahalah untuk hidup dalam batas kemampuan finansial Anda dan hindari hutang tak terduga. Apabila sudah memiliki hutang, susunlah strategi agar bisa membayarnya dengan cepat. Pakailah kredit secara bertanggung jawab serta hanya saat diperlukan, diiringi dengan rancangan pengembalian yang matang.

7. Memahami Investasi

Jangan sekali-kali menanamkan modal di usaha yang tak Anda mengerti.

Buffett terkenal karena hanya menanamkan uangnya di perusahaan dan sektor yang betul-betul ia mengerti. Strategi ini sudah memudahkan dirinya untuk menjauh dari investasi dengan tingkat risiko tinggi serta membuat keputusan bijak didasarkan pada pemahaman yang luas.

Agar bisa mengimplementasikan aturan tersebut, alokasikan waktu untuk menyelidiki serta mempelajari semua detail dari setiap investasi yang sedang dipertimbangkan.

Konsentrasikan diri Anda pada sektor atau usaha yang cocok dengan pengalaman dan keterampilan Anda. Bila Anda belum paham tentang opsi investasi, lebih baik abaikan saja untuk menghindari risiko akibat kurangnya data.

8. Disiplin Emosional

Takuti orang lain yang serakah dan berserikat ketika orang lain penuh dengan rasa takut.

Kesuksesan Buffett sebagaian besar dikarenakan kapabilitasnya menjaga disiplin emosi pada saat pengambilan keputusan investasi. Ia tak biarkan fluktuasi di pasaran ataupun tekanan dari luar merubah pandangan dirinya, malahan ia lebih menumpukan perhatiannya kepada analisis yang mendalam serta visi jangka panjang.

Agar dapat membentuk kebiasaan tersebut, kelola perasaan Anda ketika menentukan keputusan keuangan. Jauhi pengambilan tindakan tanpa pertimbang dengan matang yang dilatarbelakangi oleh rasa takut ataupun antusiasme berlebih.

Sebalikanya, buatlah keputusanmu didasari oleh analisis yang teliti dan pertahankan strategi jangka panjang mu meskipun pasar tengah mengalami goncangan.

9. Ambillah Resiko yang Terukur

Ketidakpastian timbul ketika Anda belum paham dengan apa yang sedang dilakukan.

Walaupun Buffett kerap dikenal sebagai seorang investator yang konservatif, ia tak segan untuk menghadapi resiko. Resiko tersebut senantiasa dievaluasi melalui analisa komprehensif serta pengetahuan mendalam akan peluang keuntungan yang mungkin didapat.

Agar dapat melaksanakan praktek ini, buatlah metode yang terstruktur dengan baik untuk mengevaluasi tingkat resiko pada saat berinvestasi maupun mengambil keputusan bisnis.

Kumpulkan seluruh data yang dapat dijangkau, pertimbangkan dampak dari setiap kemungkinannya, lalu pilih resikonya berdasarkan nilai balik yang sesuai untuk Anda.

10. Menyematkan Nilai Prestise dan Kejujuran

Membutuhkan waktu dua puluh tahun untuk membentuk sebuah nama baik dan hanya lima menit untuk merusaknya. Kalau dipikir-pikir, mungkin kita akan bertindak dengan cara yang berbeda.

Buffett mengutamakan sekali nama baik dan kesungguhan hati. Ia menyadari bahwa keyakinan merupakan harta benda penting di lingkungan kerja maupun sosial. Nilai-nilai tersebut sudah mendukungnya menciptakan ikatan solid serta merayu pendukung finansial setia selama perjalanannya karir.

Agar bisa menerapkan kebiasaan tersebut, prioritaskan kejujuran dan integritas di setiap hal yang Anda lakukan. Merekalah aset berharga untuk masa depan yang akan mempermudah langkah serta memberikan kesempatan lebih besar daripada sekadar untung cepat dari tindakan tak terpuji.

Jangan lupa tinggalkan pesan yach .....

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post