Hentikan Sekarang! 3 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Hubungan Anda Dengan Orang Lain

Dalam rutinitas sehari-hari, interaksi sosial merupakan elemen esensial yang menentukan tingkat kepuasan dalam hidup kita. Akan tetapi, terdapat beberapa perilaku negatif yang kerapkali diabaikan, bahkan oleh diri sendiri, yang malah dapat menciderai ikatan dengan sesama manusia. Pada artikel kali ini, kami akan membahas secara mendetail tentang ketiga kebiasaan tersebut, implikasi dari masing-masing kebiasaan itu, serta langkah-langkah untuk menyikapinya sehingga bisa menjaga hubungan menjadi baik dan selaras.

1. Gemar Mengkritik oranglain

Saat menghadapi suatu permasalahan, biasanya kita segera mencoba mencari tahu siapa pelaku utamanya. Hal ini mungkin dianggap sebagai hal normal, khususnya bila Anda yakin diri sendiri tak memiliki andil dalam kekeliruan itu. Akan tetapi, membiasakan untuk selalu melempar tanggung jawab kepada pihak lain dapat memberikan dampak negatif bagi interaksi sosial Anda.

Mengapa ini buruk?

Menyakiti perasaan orang lain dan membuat mereka merasa tidak terhormat. Memicu tensi, hingga perselisihan yang bertahan lama. Menghapus keyakinan serta kenyamanan dalam interaksi.

Contoh kasus:

Di lingkungan pekerjaan, Anda menghukum rekan setim dalam tim proyek karena hasilnya tidak berhasil tanpa berusaha menyelidiki aslinya. Ini dapat meredupkan motivasi mereka untuk kolaborasi di masa depan.

Solusi:


Pusatkan perhatian pada akar masalahnya daripada mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. Ucapkan hal-hal seputar solusi kolaboratif misalkan, “Bagaimana caranya kita dapat mengatasi ini secara bersama?” Berikan dorongan dan saran untuk membantu di masa depan, contohnya, “Apakah ada sesuatu yang bisa kulakukan supaya kejadian serupa tak berulang lagi?”
Terlalu banyak memberi teguran juga harus dihindari.

Melampiaskan kemarahan merupakan suatu perilaku yang kadang dilihat sebagai ungkapan kasih sayang atau keprihatinan. Akan tetapi, apabila tindakan tersebut dilakukan secara berlebihan atau menggunakan kata-kata yang merendahkan, dapat berpotensi menjadi gangguan dan tidak menyenangkan untuk pihak lain.

Dampak buruknya:

Seseorang mungkin merasa tekan dan letih secara psikis. Interaksi menjadi kaku sebab tampaknya Anda terlalu dominan dalam kontrol. Orang lain kebanyakan memilih untuk menjaga jarak atau bahkan mengelak dari Anda.

Contoh kasus:

Sahabatmu selalu menegur kamu agar berhenti memakan junk food, namun cara dia melakukannya seperti membosankan. Sebaliknya, hal itu justru membuat kamu menjadi tidak nyaman dan kurang termotivasi.

Solusi:

Terapkan pendekatan yang lebih halus, misalnya, "Saya prihatin dengan kondisi Anda saat ini. Ada apa saja yang dapat saya lakukan untuk membantu dan mensupport Anda?" Nilai pula upaya sederhana dari individu tersebut agar dia merasakan dukungan daripada hinaan atau penilaian. 3. Kritik tanpa memberikan solusi.

Kritik dapat berfungsi sebagai sarana perbaikan apabila disajikan secara efektif. Mengkritik seseorang tanpa memberi alternatif biasanya menjadikan individu tersebut merasa ditargetkan atau tak terhormati.

Efek negatifnya:

Oranglainakanmerasakangerusmotivasisisebabmerekanamerasadengankegagalannya.Sendiri,Hubungankedestensikarenakriticayatidakkontruksi.Sedangkan,kamuungkindimaknaseseorseorangyanghanyaingintemukankesalahandalampercobaanuntukmemperbaiki.Dengankatalain,seseorangsulinggaldapatdilihatsebagaiperfectionisatalahhubungan.

Contoh kasus:

Kamu menyampaikan pada kolegamu, "Laporannya sangat jelek," tanpa menjelaskan bagian mana yang perlu disempurnakan. Hal ini bukanya saja membuatnya menjadi kesal, tapi juga kebingungan tentang titik awal untuk memperbaikinya.

Solusi:

Dimulai dengan pujian: "Pekerjaanmu sangat baik, tetapi masih ada area untuk peningkatan." Sampaikan anjuran spesifik misalnya, "Bagaimana jika kita menambahkan informasi ini supaya analisis menjadi lebih komprehensif?" Jadilah pendengar yang teliti sehingga umpan balik Anda seolah-olah adalah dialog, tidak sekadar instruksi. Kenapa Hal Ini Penting?

Ketiganya adalah perilaku yang umum tak disadari, namun berdampak signifikan bagi ikatan interpersonal Anda. Seseorang yang selalu dituduh, dimarahi, atau kritis tanpa adanya saran perbaiki akan cenderur untuk mengisolasi diri atau mulai kurang percaya kepada Anda.

Tips untuk berubah:

Latih rasa simpati --- pikirkan tentang bagaimana perasaan orang lain sebelum kamu bicara. Tingkatkan metode komunikasimu --- gunakan intonasi yang halus serta pilih kata-kata yang menguatkan. Jadilah penopang, bukannya penghakim --- arahkan fokusmu ke pemecahan masalah daripada sekadar menyorotinya.

Mengelak dari kecenderungan mencela, menuduh, serta memberikan kritik tanpa penyelesaian merupakan aspek vital dalam membentuk ikatan yang baik dan serasi. Berkomunikasilah dengan sikap simpatetik dan penghargaan agar individu tersebut merasa dimuliakan, dibantu, dan betah berada di sisi Anda.

Dimulai lah transformasi saat ini. Tingkatkan pola bicaramu dan amati betapa positifnya dampak pada interaksimu dengan orang di sekitarmu.

Apakah Anda sudah melakukan refleksi diri hari ini?

Jangan lupa tinggalkan pesan yach .....

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم