Candraokey NewsKapten berbincang: Calon striker Timnas Indonesia Ole Romeny menjawab keraguan publik Oxford United soal apa yang bisa ia lakukan di Liga Inggris.
Ole Romeny akhirnya memulai debut bersama Oxford United pada kancah Divisi Championship Liga Inggris musim 2024-2025 pada Sabtu (25/1/2025).
di menit ke-79, Ole Romeny nyaris membuat penggemar Stadion Britania menangis, begitu aksi beliau berhasil mencetak gol tunggal.
Kejadian dimulai dari kesalahan kiper Stoke City, Viktor Johansson yang gagal menguasai bola dan berhasil direbut oleh Ole Romeny.
Pemuda berusia 24 tahun itu menendang bola dari sudut sempit dengan kaki kanannya, tetapi bola menabrak gawang yang dilindungi karet.
Jika itu menjadi gol, Romeny bisa menjadi pahlawan susunan Oxford United, namun pertandingan berakhir dengan skor imbang 0-0.
Setelah pertandingan, media lokal Oxford, Oxfordmail.co.uk mengatakan bahwa Ole Romeny sedang berusaha menyatukan pengikut setia Oxford United.
Proyek tombol terbakar alam dilakukan di acc_detak$_Att$.
"Ole Romeny berharap menunjukkan kepada penggemar Oxford United apa yang bisa dia dapatkan," bunyi situs Oxfordmai.co.uk.
Pemain kelahiran Belanda berusia 24 tahun itu bergabung dengan United atas biaya yang umumnya dianggap sebagai rekor klub oleh FC Utrecht.
Ragam keraguan publik Oxford akhirnya dijawab dengan elegan oleh calon pemain striker Timnas Indonesia yang sedang dalam proses penetapan kewarganegaraan itu.
Dengan begitu percaya diri, Ole Romeny menerangkan bagaimana caranya di lapangan, bukan hanya menunggu momennya.
Akan tetapi dia juga berusaha membuat momen dengan keahlian bermain yang dimilikinya, ia mengaku bukan tipe penyerang yang menunggu umpan.
Akan tetapi, ini dapat memberi peluang bagi pemain sayap dan pemain no 10 di dalam tim untuk berkolaborasi di lapangan.
"Saya pemain yang suka menguasai bola, namun yang paling utama, saya ingin mencetak gol, masuk ke dalam kotak penalti, menciptakan perbedaan, dan menjadi pemain penting bagi tim," kata Romeny.
[Tidak ada list angka dalam teks asli]
"Preferensi saya selalu di daerah segitiga antara sayap kiri, penyerang, dan pemain gelandang nomor 10. Saya suka berada di zona tersebut," katanya.
Lebih jauh lagi, Romeny menjelaskan pengalamannya bermain di FC Utrecht yang lebih sering ditempatkan sebagai penyerang sayap.
Menurut Romeny, itu bukan posisinya yang optimal, meski ia mengaku bisa bermain sebagai sayap kanan dan menerobos kotak penalti.
Dia mengaku bisa berada pada empat posisi berbeda dan selalu siap ketika pelatih memasukkannya dalam posisi mana pun.
"Pada pihak saya di Utrecht, saya hampir selalu bermain di sayap kanan," kata Ole Romeny lagi.
Itu tidak merupakan posisi ideal bagi saya, namun saya juga bisa bermain di sektor kanan dan masuk ke box penalti, serta menjadi kekhawatiran.
Ada empat posisi yang bisa saya mainkan, tetapi saya lebih menyukai posisi segitiga di sisi kiri, tengah, dan depan.
"Dimanapun pelatih membutuhkan saya, saya akan berada," tambahnya.
Terakhir, Romeny mengatakan bahwa Divisi Championship merupakan kompetisi yang sangat baik dan populer di kalangan penggemar sepak bola global.
Atmosfer kasta kedua Liga Inggris menguatkan dirinya, ia begitu tertantang untuk mengungguli level ini.
Turnamen ini adalah kompetisi yang luar biasa, dengan latar belakangnya, dan semua orang di seluruh dunia mengetahuinya.
"Ada tim-tim hebat dan stadion-stadion hebat, dan atmosfernya luar biasa," kata Ole Romeny.